“Pemalu banget, sih. Introvert, yah?” Sering mendengar ucapan itu? Tipe kepribadian introvert memang sering disamakan dengan sifat pemalu. Namun, benarkah demikian?
Kepribadian introvert sering dianggap bertolak belakang dengan extrovert. Namun, nyatanya tidak sedikit orang yang berada di antara keduanya, sehingga sering disebut sebagai ambivert.
Mengutip situs verywellmind, introvert adalah tipe kepribadian yang lebih fokus ke pikiran dan perasaan internal daripada sumber dorongan eksternal.
Dengan begitu, seseorang dengan tipe kepribadian introvert cenderung berfokus pada pikiran, perasaan, dan suasana hati internal daripada mencari dorongan dari luar. Maka dari itu, introvert sering disamakan dengan introspektif.
Jika extrovert mendapatkan energi dari interaksi sosial, maka lain halnya dengan introvert yang malah mengeluarkan energi saat berinteraksi sosial. Itulah yang membuat energi seorang introvert perlu diisi kembali lewat me-time (waktu sendiri) usai menghabiskan waktu bersama banyak orang.
Louis Schmidt and Arnold Buss dalam buku The Development of Shyness and Social Withdrawal (2010) menyatakan bahwa kemampuan bersosialisasi mengacu pada motivasi dan keinginan untuk bersama orang-orang lain. Sementara perasaan malu mengacu pada perilaku yang tertahan, ketidak nyamanan, dan ketegangan saat bersama orang-orang lain.
Rasa malu menandakan ketakutan saat berinteraksi sosial. Sementara orang introvert hanya lebih suka menghabiskan waktu sendiri daripada berinteraksi dengan orang lain, bukan ketakutan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa introvert tidak sama dengan pemalu.
Tipe kepribadian, baik introvert maupun extrovert merupakan kombinasi dari sifat alami seseorang dan pola asuh yang diperoleh. Hal itu memengaruhi cara fisiologi tubuh seseorang merespons lingkungan luar, yang kemudian juga menentukan tingkat ekstraversi dan introversi seseorang.
Jaringan neuron di batang otak yang dikenal sebagai Reticular Activating System (RAS) berperan untuk mengatur tingkat gairah termasuk transisi antara waktu tidur dan waktu bangun.
Selain itu, RAS juga berperan untuk mengendalikan seberapa banyak informasi yang bisa diserap saat sadar. Ketika seseorang dihadapkan pada potensi ancaman, maka RAS akan meningkatkan tingkat gairah agar orang tersebut bisa lebih waspada dan siap menghadapi bahaya yang mengancam. Setiap orang memiliki setelan dasar dalam hal tingkat gairah. Beberapa memiliki setelan yang jauh lebih tinggi, sedangkan yang lain memiliki setelan yang jauh lebih rendah.
Mengacu kepada teori Eysenck, introvert secara alamiah memiliki tingkat gairah yang tinggi, sehingga cenderung menikmati me time untuk melarikan diri dari dorongan yang berlebihan. Saat menikmati me time, para introvert juga bisa merenungkan apa yang telah dipelajari dan membuat perencanaan dengan tenang.
Nah, berikut ini adalah sejumlah tanda yang dapat mengonfirmasi Anda sebagai seorang introvert atau bukan:
Pernah kelelahan usai menghabiskan waktu yang cukup lama dengan banyak orang, lalu Anda butuh menyendiri di tempat yang sepi untuk menenangkan diri? Jika iya, maka Anda mungkin merupakan seorang introvert.
Hal itu terjadi karena seorang introvert harus mengeluarkan energi ketika berinteraksi sosial. Meski begitu, introvert tidak menghindari interaksi sosial. Seorang introvert tetap bisa menghabiskan waktu bersama beberapa orang lain, tetapi lebih suka menghabiskannya bersama keluarga atau teman-teman dekat.
Seorang introvert dapat menikmati kesendirian dengan melakukan hobinya sendiri, seperti membaca buku, jalan sore, atau menonton serial favorit. Hal semacam itu dapat menyegarkan seorang introvert.
Namun, introvert juga merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin menyendiri selamanya. Untuk itu, introvert tetap berinteraksi sosial, tetapi lebih suka melakukannya bersama orang-orang terdekat. Setelah itu, seorang introvert akan menyendiri selama beberapa jam untuk menyegarkan diri.
Tak sedikit yang beranggapan bahwa orang introvert sama sekali tidak suka membangun hubungan dengan orang lain. Padahal orang introvert juga bisa bersosialisasi.
Saat berada di antara orang-orang terdekat, maka orang introvert akan bersikap terbuka. Namun, saat berada di antara orang-orang yang tidak begitu dekat, maka orang introvert akan cenderung diam dan jadi pendengar yang baik.
Para ahli menemukan bahwa orang introvert cenderung membangun hubungan yang mendalam dan signifikan dengan orang-orang terdekat. Oleh karena itu, orang introvert lebih suka memiliki sedikit sahabat dengan hubungan yang sangat dekat daripada banyak sahabat, tetapi tidak benar-benar dekat.
Seorang introvert cenderung fokus ke dalam diri sendiri, sehingga menghabiskan banyak waktu untuk mengenali diri sendiri. Ya, seorang introvert senang merenungkan pengalaman pribadi dan mempelajari diri sendiri, sehingga memiliki wawasan yang mendalam tentang diri sendiri.
Cukup banyak orang introvert yang pendiam dan lembut, namun dinilai sebagai orang yang pemalu atau bahkan judes. Oleh karena itu, kebanyakan orang akan merasa segan untuk berkenalan dengan orang introvert.
Padahal yang dilakukan orang introvert sebenarnya hanya berhati-hati untuk mengeluarkan kata-kata yang bermanfaat serta tidak mau membuang waktu dan energi untuk obrolan yang tak begitu penting.
Situasi sosial yang terlalu padat akan menyibukkan orang introvert dan membuatnya merasa kewalahan dan kurang fokus. Contoh: Pagi hari olahraga bersama teman, siang hari makan bersama keluarga besar, dan sore hari nongkrong di cafe bersama teman-teman dari komunitas.
Para peneliti menemukan bahwa orang dengan kepribadian introvert cenderung lebih mudah terganggu fokusnya daripada orang dengan kepribadian extrovert. Oleh karena itu, orang introvert cenderung memilih pengaturan yang lebih tenang dan tak terburu-buru.
“Pengalaman adalah guru terbaik.” Jika orang extrovert akan langsung mencoba sesuatu dan belajar dari pengalamannya sendiri, maka lain halnya dengan orang introvert.
Alih-alih langsung mencoba sesuatu dan melakukan kesalahan pada percobaan pertama, orang introvert akan terlebih dahulu mengamati orang lain melakukannya untuk mempelajari pengalaman orang itu. Setelah itu, barulah ia melakukan hal itu dengan risiko kesalahan yang minim.
Baik di perusahaan kecil maupun besar, pekerjaan yang ideal bagi orang introvert adalah pekerjaan yang lebih mengutamakan kemandirian daripada interaksi dengan banyak orang. Contohnya: penulis, akuntan, programmer, desainer grafis, dan seniman.
Sering dikira sebagai pemalu yang lebih suka menyendiri di rumah, tipe kepribadian introvert ternyata terdiri dari beberapa jenis, yakni:
Introvert adalah tipe kepribadian yang lebih fokus ke pikiran dan perasaan diri sendiri daripada dorongan dari luar. Meski sering dianggap sebagai pemalu, tetapi introvert tidak sama dengan pemalu. Sebab, alih-alih ketakutan saat berinteraksi, introvert hanya lebih suka menikmati waktu sendiri daripada berinteraksi dengan orang lain.
Ada 8 hal yang menandakan bahwa Anda seorang introvert dan ada 4 jenis introvert yang dapat menggambarkan tipe kepribadian Anda. Jadi, apakah Anda benar-benar seorang introvert atau sekadar malu saat bertemu orang baru?
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…