Kegiatan investasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kekayaan dalam jangka waktu menengah atau panjang. Ada 2 instrumen investasi yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu: saham dan obligasi. Sayangnya, masih banyak investor pemula yang belum memahami perbedaan saham dan obligasi.
Sebelum memahami perbedaan saham dan obligasi, Anda perlu terlebih dahulu memahami pengertian saham dan obligasi.
Dilansir dari situs resmi OJK, saham adalah bentuk kepemilikan atas aset perusahaan yang berbentuk surat penyertaan modal. Pemiliknya menjadi penanam modal dan hak kepemilikan atas perusahaan itu. Dengan demikian, ia berhak mendapatkan dividen, yaitu keuntungan yang diperoleh perusahaan sesuai jumlah lot saham yang dimiliki beserta hak suara saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sementara obligasi adalah surat pengakuan utang yang diterbitkan perusahaan atau pemerintah, lengkap dengan bunga dan informasi jatuh tempo pembayarannya. Surat pengakuan utang ini lebih sering diterbitkan oleh instansi pemerintahan. Investor yang membelinya akan menjadi pemberi pinjaman, tetapi bukan pemilik dari instansi tersebut.
Sebelum memahami perbedaan obligasi dan saham, mari pahami persamaan keduanya terlebih dahulu, yaitu:
Saham dan obligasi sama-sama berstatus sebagai surat berharga dan berbentuk sebagai perjanjian hitam di atas putih yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Kedua surat berharga ini juga bisa diperjualbelikan di pasar modal dan bursa efek.
Kedua instrumen investasi ini memberikan pemiliknya klaim pendapatan atas laba. Terjadi pada tanggal transaksi, klaim ini kemudian bisa dieksekusi pada tanggal jatuh tempo (khusus obligasi) atau pada tanggal pembagian dividen yang ditentukan perusahaan (khusus saham).
Para pemilik obligasi maupun saham juga sama-sama memiliki hak tebus, yakni pilihan untuk menukar obligasi atau saham yang dimiliki dengan uang.
Setelah memahami pengertian serta persamaan obligasi dan saham, kini saatnya memahami perbedaan di antara keduanya, yakni:
Pemilik saham memiliki hak atas keuntungan dan suara selama ia memiliki surat bukti kepemilikan sahamnya dan perusahaan itu berdiri. Sementara masa berlaku obligasi tertera dengan jelas di surat utang tersebut.
Keuntungan dari investasi saham bersifat fluktuatif, sehingga tidak bisa diprediksi dan bisa berubah sewaktu-waktu tergantung keadaan pasar dan keuntungan perusahaan.
Sebaliknya, keuntungan dari obligasi umumnya bisa didapatkan setiap bulan dengan jumlah yang stabil hingga masa berlakunya berakhir.
Selain keuntungan berupa uang, pemilik saham juga berhak atas suara, sehingga bisa menyampaikan pendapat saat RUPS. Lain halnya dengan obligasi yang hanya memberikan hak keuntungan berupa uang saat tanggal pembayaran.
Keuntungan yang diterima dari saham adalah dividen setelah dipotong pajak. Sementara keuntungan yang diperoleh dari bunga obligasi terlebih dahulu dikeluarkan sebagai biaya, sehingga bisa dianggap tidak kena pajak.
Kedua instrumen investasi ini hadir dengan risiko masing-masing. Saham lebih berisiko dan menguntungkan (high risk, high return) daripada obligasi. Risiko dari investasi saham antara lain:
Di sisi lain, investasi obligasi juga memiliki risiko tersendiri, antara lain:
Saham dan obligasi sama-sama merupakan surat berharga yang menawarkan keuntungan berupa uang yang berasal dari laba perusahaan.
Ada banyak perbedaan di antara keduanya. Salah satunya adalah risiko (risk) dan hasil (return) saham yang lebih tinggi daripada obligasi. Jadi, jika Anda berani mengambil risiko, maka saham bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda menginginkan hasil yang stabil dan tidak terlalu berisiko, maka Anda bisa memilih obligasi.
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…