Di dalam industri sains dan kesehatan, FDA dan ISO 9000 mewajibkan quality assurance (QA) dan quality control (QC) untuk setiap produk. Jika tak terpenuhi, maka produk akhir tersebut tidak memenuhi standar dan berisiko mengancam jiwa. Namun, belum banyak yang paham apa perbedaan quality assurance dan quality control.
Quality control dan quality assurance sama-sama amat penting untuk menjaga standar mutu, tetapi memainkan peranan yang berbeda pada waktu yang berbeda.
Pengertian Quality Assurance dan Quality Control
Quality assurance adalah bagian dari rencana manajemen mutu. Dengan demikian, QA mencakup semua aktivitas yang dilakukan untuk memastikan kesiapan produk untuk melalui proses manufaktur. Sederhananya, QA dilakukan untuk memverifikasi bahwa persyaratan mutu yang telah direncanakan akan terpenuhi saat produk dibuat.
Sementara quality control adalah tahap pengujian dari quality assurance. QC berisi rangkaian prosedur pengujian untuk memverifikasi keamanan dan efektivitas suatu produk.
Perbedaan Quality Assurance dan Quality Control
Agar lebih memahami perbedaan antara quality assurance dan quality control, Anda perlu gambaran tentang proses kerja sama di antara keduanya untuk meningkatkan mutu produk. Berikut ini penjelasannya:
Sifatnya
QA yang efektif adalah QA yang proaktif, sehingga bertujuan untuk mencegah kerusakan sebelum proses produksi berlangsung. Sementara QC bersifat reaktif, sehingga bertujuan untuk mengidentifikasi kerusakan pascaproduksi. QA melibatkan proses desain, seperti dokumentasi SOP berdasarkan ISO 9000, sehingga menghasilkan produk yang aman dan efektif.
Nah, QC melibatkan pengujian produk untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar keamanan dan fungsionalitas. Jika proses QC menemukan kerusakan, maka langkah-langkah reaktif harus segera dilakukan untuk mencegah pengiriman produk tersebut.
Idealnya penemuan QC harus menjadi bahan tinjauan QA. Hasil pengujian yang tidak sesuai standar perlu usaha preventif dan korektif agar tidak terjadi kerusakan yang sama pada masa mendatang.
Fokusnya
QA berorientasi pada proses dan berfokus untuk mencegah masalah mutu. Sementara QC berorientasi pada produk dan berfokus untuk mengidentifikasi masalah mutu dari produk yang telah diproduksi agar tidak mengurangi kepuasan konsumen dan pelanggan.
Sederhananya, QA melaksanakan tindakan yang menciptakan produk terbaik, sedangkan QC menguji pada produk yang telah dihasilkan.
Tahapannya
Sebagai tindakan yang proaktif, QA terdiri dari proses berikut: dokumentasi, audit, manajemen pemasok, pelatihan pekerja, pengendalian mutu (QC), pengubahan kontrol, dan prosedur investigasi.
Sementara prosedur QC umumnya terdiri dari penetapan standar mutu, sosialisasi standar mutu, pengambilan sampel produk, pengujian validasi, dan pengujian laboratorium atau pengujian perangkat lunak (jika produknya perangkat lunak).
Sistemnya
Sistem QA merupakan metode dan prosedur yang berperan untuk menjaga standar kualitas. Sistem QA untuk manajemen mutu dapat mengarahkan berbagai kegiatan untuk memastikan input secara konsisten, aman, dan efektif, seperti mengaudit pemasok dan bahan baku pengambilan sampel kelompok.
Sementara sistem QC mengukur beberapa bagian, termasuk output dari sistem. Kegiatan QC bisa difokuskan pada suku cadang untuk membuat produk akhir, seperti bahan baku dari pemasok.
Cakupannya
Kegiatan QA menghasilkan roadmap untuk menciptakan produk berkualitas tinggi. Hal ini mencakup penetapan standar untuk desain produk, manufaktur, pengemasan, distribusi, pemasaran, dan penjualan.
Sementara kegiatan QC mencakup verifikasi produk setelah pembuatan dan sebelum distribusi demi memastikan keamanan dan fungsionalitas produk.
Pihak yang Bertanggung Jawab
Aktivitas QA melibatkan setiap pekerja, karena mereka secara langsung maupun tidak, bertanggung jawab untuk mengikuti SOP (Standar Operasional Prosedur). Oleh karena itu, QA melibatkan standar untuk pelatihan, dokumentasi, dan tinjauan pada seluruh tenaga kerja.
Nah, aktivitas QC merupakan tanggung jawab beberapa orang yang ditugaskan untuk melakukan pengujian produk. Petugas QC mengikuti SOP untuk pengendalian mutu dan mendokumentasikan penemuan mereka berdasarkan prosedur standar untuk pengujian produk dan validasi proses.
Kesimpulan
Meski serupa, tetapi quality control dan quality assurance adalah dua hal yang berbeda. Quality assurance berfokus untuk mencegah kerusakan pada produk, sehingga mencakup semua aktivitas untuk memastikan kesiapan proses produksi.
Sementara quality control berfokus untuk menguji produk yang telah diproduksi untuk menemukan kerusakan agar produk gagal tidak terkirim ke konsumen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bagian pengujian dari quality assurance.