Untuk mendapatkan pekerjaan terbaik, para pencari kerja harus memiliki hard skill dan soft skill yang mumpuni dan sesuai pekerjaan yang dituju. Agar tidak keliru, pahami perbedaan hard skill dan soft skill selengkapnya di bawah ini.
Menyadur dari laman Binus Online Learning, hard skill adalah kemampuan yang berhubungan erat dengan pengetahuan teknis, sehingga bisa dipelajari, diukur, dan dievaluasi.
Kemampuan ini bisa dipelajari dan dikembangkan lewat pendidikan formal, kursus, atau pelatihan bersertifikasi. Seberapa mumpuni seseorang di dalam hard skill dapat diketahui lewat sertifikat atau ijazah yang dimilikinya.
Sementara soft skill adalah kemampuan yang berhubungan erat dengan kepribadian seseorang, sehingga menunjukkan kemampuan orang itu untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Soft skill sangat penting di dalam dunia kerja. Kurangnya soft skill dari seorang karyawan dapat memperburuk kinerja timnya. Soft skill bersifat umum, karena pasti dibutuhkan di setiap pekerjaan.
Oleh karena itu, soft skill juga menjadi pertimbangan penting di dalam proses rekrutmen karyawan dan kenaikan jabatan. Berbeda dengan hard skill, soft skill bisa dikembangkan lewat pengalaman sehari-hari.
Hard skill pada dasarnya lebih mengarah ke kemampuan teknis, sedangkan soft skill lebih mengarah ke kemampuan interpersonal. Berikut ini perbedaan soft skill dan hard skill yang perlu Anda pahami:
Hard skill dapat dilihat dari besaran IQ (Intelligence Quotient), sedangkan soft skill dapat dilihat dari besaran EQ (Emotional Quotient).
Jika IQ merupakan bawaan lahir, maka EQ merupakan kecerdasan yang terbentuk melalui keluarga, pergaulan, dan lingkungan lainnya.
Dapat dibuktikan dengan ijazah dan sertifikat, hard skill tentu bersifat objektif. Sementara soft skill cukup sulit untuk dibuktikan sehingga cenderung bersifat subjektif.
Hard skill berhubungan dengan berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Sementara soft skill berhubungan dengan kepribadian seseorang di dalam menjalani aktivitas sehari-hari maupun bekerja.
Hard skill dapat dikembangkan lewat berbagai pelatihan, seperti kursus tertentu maupun pendidikan formal di sekolah. Sementara soft skill hanya dapat dikembangkan lewat pengalaman sehari-hari. Oleh karena itu, untuk meningkatkan soft skill, seseorang harus berani mencoba berbagai hal baru, yang tentunya bersifat positif.
Hard skill dapat diukur lewat penilaian yang dicantumkan di ijazah atau sertifikat keahlian. Sementara soft skill diukur oleh orang-orang sekitar, sehingga bersifat subjektif.
Agar lebih jelas, simak contoh hard skills dan soft skills di bawah ini:
Meski jauh berbeda, tetapi dua jenis kemampuan ini saling melengkapi diri pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan terbaik sesuai minat dan kemampuannya. Satu-satunya persamaan antara soft skill dan hard skill adalah sama-sama membutuhkan niat untuk mengembangkannya.
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…