Setiap manusia membutuhkan uang untuk dapat bertahan hidup. Untuk mendapatkannya, ada yang menjadi karyawan dan ada pula yang menjadi pengusaha. Jika Anda sedang bimbang untuk jadi yang mana, simak perbandingan pengusaha vs karyawan di bawah ini.
Menjadi pengusaha dan karyawan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Simak kelebihan dan kekurangan tersebut lewat perbandingan di bawah ini:
Seorang pengusaha menciptakan sistem, termasuk memperkerjakan karyawan agar ia dapat ‘meninggalkan’ bisnisnya di dalam jangka waktu yang cukup lama. Ini berarti ia tak perlu bekerja sepanjang hari untuk menghasilkan uang.
Sementara karyawan merupakan bagian dari sistem tersebut. Dengan demikian, ia cenderung kesulitan untuk meninggalkan pekerjaannya di dalam waktu yang panjang. Jika ia melakukannya pun, saat kembali ia akan kewalahan untuk merapikan pekerjaan yang sempat ditinggalkannya.
Dengan demikian, karyawan umumnya kesulitan untuk meluangkan waktu, karena ia harus bekerja sebagai sebuah sistem yang bertanggung jawab dengan kemampuannya. Penghasilannya juga akan berhenti atau setidaknya berkurang saat ia mengambil libur panjang.
Lain halnya, dengan pengusaha yang bisnisnya tetap berjalan dengan adanya seluruh karyawan yang dapat dipercaya saat ia sedang berlibur.
Oleh karena itu, penting bagi pengusaha untuk memiliki orang-orang kepercayaan dan kemampuan untuk mendelegasikan tugas-tugas dengan efektif dan efisien.
Menjadi pengusaha tentu lebih berisiko daripada menjadi karyawan. Bagaimana tidak? Pengusaha bertanggung jawab atas seluruh aspek di dalam bisnisnya. Selain itu, penghasilan yang didapatkan juga tidak bersifat rutin dan tetap seperti karyawan.
Bahkan ada kemungkinan bisnis gagal dan bangkrut. Jika Anda siap mengambil risiko ini, maka Anda bisa menjadi pengusaha.
Seorang karyawan bertanggung jawab atas pekerjaannya sendiri. Namun, seorang pengusaha bertanggung jawab atas seluruh aspek di dalam bisnisnya, termasuk kegiatan operasional, produksi, penjualan, dan para karyawan.
Berbeda dengan karyawan yang umumnya bekerja 9-11 jam sehari selama 5 hari di dalam seminggu, pengusaha bebas bekerja kapan saja.
Dikarenakan tanggung jawab yang amat besar, maka pada awal perintisan bisnis, pengusaha mungkin seolah bekerja tanpa batas. Namun, setelah ia menetapkan dan menjalankan sistem yang tepat, maka ia akan terbebas dari beban ini.
Pengaturan keuangan seorang karyawan tentu lebih sederhana daripada seorang pengusaha. Seorang karyawan mungkin hanya perlu menyusun anggaran setiap akhir atau awal bulan.
Sementara seorang pengusaha perlu menyusun anggaran dan pencatatan keuangan yang jelas untuk memahami kondisi kesehatan bisnisnya.
Pengusaha dan karyawan sama-sama berkesempatan untuk memiliki masa depan yang cerah. Namun, ada sedikit perbedaan, di mana karyawan mencari jenjang karier, sedangkan pengusaha mencari peningkatan bisnis.
Menjadi pengusaha atau karyawan memiliki tantangan dan keuntungan masing-masing. Mulai dari sistem, risiko, tanggung jawab, jam kerja, keuangan, hingga masa depan. Setelah menyimak perbedaan pengusaha dan karyawan di atas, manakah yang akan Anda pilih? Menjadi pengusaha atau karyawan?
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…