Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang diminati masyarakat, baik yang berasal dari pemerintah maupun pihak swasta. Jika Anda tertarik pada obligasi, simak pengertian obligasi dan informasi selengkapnya di bawah ini.
Mengutip situs resmi OJK, obligasi adalah surat utang jangka menengah, atau jangka panjang, yang bisa diperjualbelikan serta memuat janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi itu.
Diterbitkan pemerintah atau perusahaan, obligasi bertujuan untuk menutupi pembiayaan perusahaan dengan dana dari masyarakat. Sederhananya, obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan dan dijual oleh pihak yang berutang kepada pihak yang berpiutang. Pembelinya bisa mendapatkan keuntungan berupa bunga atau yang disebut dengan kupon.
Obligasi memuat tanggal jatuh tempo pembayaran utang dan kuponnya. Di Indonesia sendiri, tempo atau jangka waktu obligasi berkisar 1-10 tahun, sehingga termasuk surat utang menengah-jangka panjang.
Berikut ini beberapa istilah yang perlu dipahami sebelum berinvestasi obligasi:
Ada banyak jenis obligasi yang dapat dipilih untuk berinvestasi. Pembagiannya sendiri didasarkan pada nominal, penerbit, pembayaran kupon, dan imbal hasilnya. Inilah penjelasan selengkapnya:
Berdasarkan nominalnya, obligasi terbagi atas:
Berdasarkan sisi penerbit, obligasi terbagi atas 3 jenis, yaitu:
Berdasarkan pembayaran kuponnya, obligasi terbagi atas 4 jenis, yaitu:
Berdasarkan imbal hasilnya, obligasi terbagi atas beberapa jenis, yaitu:
Masih kurang yakin untuk berinvestasi obligasi? Berikut ini rangkuman tentang keuntungan dan kerugian dari investasi obligasi:
(+) Tingkat imbal hasil telah ditetapkan sejak awal investasi.
(+) Mendapatkan kupon secara periodik dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia (BI Rate), sehingga lebih menguntungkan daripada deposito.
(+) Memperoleh capital gain dari penjualan.
(+) Surat utang bisa digunakan sebagai jaminan dan agunan.
(+) Khusus obligasi yang diterbitkan pemerintah, keamanannya dijamin UU Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara atau UU Nomor 24 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.
(-) Tingkat kupon obligasi bergantung pada besaran bunga di pasar keuangan. Jika harga obligasi naik, maka tingkat bunganya akan turun, demikian pula sebaliknya.
(-) Investasi obligasi tetap memiliki risiko gagal bayar jika peminjam tidak mampu membayar bunga dan pokok utang
(-) Perusahaan yang menerbitkan obligasi mungkin saja menariknya sebelum jatuh tempo jika hal itu tercantum di dalam dalam kontrak perjanjian.
(-) Jika dijual sebelum jatuh tempo, ada risiko capital loss, di mana harga jual lebih rendah daripada harga belinya. Untuk menghindarinya, sebaiknya tunggu saja sampai tanggal jatuh tempo.
Agar lebih jelas, inilah contoh obligasi yang diperjualbelikan di pasar modal:
Obligasi adalah surat utang yang bisa diperjualbelikan dengan imbal hasil berupa capital gain (selisih harga jual dan harga beli), kupon (bunga), atau uang sewa. Anda dapat membeli obligasi lewat broker pilihan. Tak perlu bingung, karena sekarang sudah banyak broker yang menyediakan jasanya secara online, sehingga Anda bisa membeli obligasi lewat aplikasi smartphone saja.
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…