Keuangan merupakan unsur yang amat penting di dalam suatu perusahaan. Sebagai penentu kemajuan bisnis, dibutuhkan pembuatan dan analisis laporan keuangan yang tepat. Sebelum melakukannya, mari pahami pengertian laporan keuangan perusahaan beserta jenis dan manfaatnya di bawah ini.
Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia menuliskan bahwa laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan dibuat di dalam periode tertentu sesuai kebijakan perusahaan, bisa per bulan, per kuartal, atau per tahun.
Dibuat untuk memahami kondisi finansial perusahaan demi evaluasi, pencegahan, dan pengambilan keputusan yang tepat, laporan ini harus dibuat dengan cermat dan tepat serta harus bisa dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan akuntan untuk membuat laporan keuangan dan mempresentasikannya di depan para pengambil keputusan pada evaluasi kinerja keuangan tahunan.
Contoh Laporan Keuangan
Ada 5 jenis laporan keuangan utama di dalam bisnis dengan peruntukkan yang berbeda-beda. Nah, di perusahaan pada umumnya, laporan keuangan terdiri dari:
Neraca Keuangan
Neraca keuangan atau balance sheet menginformasikan posisi aset, kewajiban, dan modal perusahaan pada satu waktu/tanggal tertentu. Dengan cara membaca neraca yang benar, Anda akan memahami kondisi kesehatan keuangan perusahaan, sehingga dapat menentukan langkah finansial yang tepat.
Di dalam neraca keuangan, tidak boleh ada selisih antara aktiva (aset) dan pasiva (kewajiban dan modal). Jika ada selisih, maka akuntan harus segera menemukan letak selisih tersebut dan merevisinya.
Contoh:
PT Andalan Sejahtera
Neraca
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas Rp35.000.000
Piutang Usaha Rp30.000.000
Persediaan Rp40.000.000
Aktiva Tetap
Peralatan Rp20.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan (Rp1.000.000) +
Total Aktiva Rp124.000.000
Liabilitas dan Ekuitas
Utang Lancar
Utang Usaha Rp80.000.000
Utang Jangka Panjang
Utang bank Rp30.000.000
Ekuitas
Modal Rp14.000.000 +
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp124.000.000
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan biaya yang dikeluarkan perusahaan sehingga menghasilkan informasi laba bersih perusahaan pada satu periode akuntansi.
Laporan ini menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu, sehingga umumnya dibuat pada akhir tahun atau akhir bulan sesuai kebijakan perusahaan. Laporan laba rugi secara umum terbagi atas 2 jenis, yaitu:
1. Laporan laba rugi single step memiliki format yang sederhana dengan menjumlahkan semua pendapatan penjualan dan menjumlahkan semua biaya (pengeluaran) perusahaan dalam satu periode.
Total pendapatan kemudian dikurangi total pengeluaran sehingga menghasilkan informasi laba atau rugi perusahaan.
2. Laporan laba rugi multiple step memiliki beberapa tahapan perhitungan untuk mendapatkan informasi laba atau rugi karena memisahkan informasi transaksi operasional (terkait langsung dengan operasi bisnis) dan transaksi non-operasional.
Laporan ini membagi pendapatan operasional, biaya operasional, pendapatan non-operasional, dan biaya non-operasional. Untuk mengetahui nilai laba bersih, digunakan 3 formula perhitungan, yaitu:
1. Laba kotor (laba usaha) = total pendapatan operasional – total biaya operasional
2. Laba di luar usaha = total pendapatan non operasional – total biaya non operasional
3. Laba bersih = laba usaha + laba di luar usaha – pajak
Conroh:
PT Andalan Sejahtera
Laporan Laba Rugi
Periode Desember 2021
Pendapatan
Penjualan bersih Rp200.000.000
Pendapatan sewa Rp50.000.000
Total pendapatan Rp250.000.000
Beban
Harga pokok penjualan Rp70.000.000
Beban Penjualan Rp10.500.000
Beban Administrasi Rp3.000.000
Beban Bunga Rp2.000.000
Total Beban (Rp85.500.000)
Laba sebelum pajak Rp164.500.000
Pajak Rp50.000.000
Laba bersih Rp114.500.000
Laporan Arus Kas
Biasa disebut cash flow, laporan ini memuat informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode akuntansi.
Cash flow digunakan untuk mengevaluasi aktiva bersih dan struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas) perusahaan, sehingga dapat berujung pada strategi adaptif untuk menghadapi perubahan keadaan dan meraih peluang. Laporan arus kas terbagi ke dalam 3 kelompok, yakni:
1. Aktivitas operasional yang mencakup semua kegiatan dan transaksi yang berasal dari kegiatan operasional, termasuk produksi, distribusi, dan penyediaan jasa.
2. Aktivitas investasi yang mencakup pengadaan dan penjualan ekuitas serta harta kekayaan perusahaan, pembayaran pinjaman, pembelian dan penagihan piutang, pengembalian persediaan barang dagang, dan lain sebagainya.
3. Aktivitas pendanaan atau pembiayaan yang mencakup perolehan sumber daya dari para pemilik dan pemberian hasil atas investasi, peminjaman, serta pembayaran utang oleh pemiliknya.
Contoh:
PT Andalan Sejahtera
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Januari 2022
Arus kas dari aktivitas operasi
Kas yang diterima dari pelanggan Rp15.000.000
Pembayaran kas untuk beban
dan pembayaran untuk kreditor (Rp8.000.000)
Arus kas bersih dari kegiatan operasi Rp7.000.000
Arus kas dari kegiatan investasi
Pembayaran kas untuk tanah (Rp1.000.000)
Arus kas dari kegiatan pendanaan
Kas yang diterima dari investasi pemilik Rp30.000.000
Prive (Rp3.000.000)
Arus kas bersih dari kegiatan pendanaan Rp27.000.000
Arus kas bersih dan saldo kas: 31 Januari 2022 Rp33.000.000
Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal menggambarkan perubahan modal di dalam periode tertentu akibat transaksi keuangan. Laporan ini juga dilengkapi struktur kepemilikan yang kompleks di dalam perubahan modal pada tahun terkait. Laporan ini bertujuan untuk melaporkan perubahan modal serta membuat rangkuman dari investasi dan aktiva yang dihasilkan selama suatu periode tertentu.
Contoh:
PT Andalan Sejahtera
Laporan Perubahan Modal
Modal awal Rp500.000.000
Laba bersih Rp50.000.000
Total Rp550.000.000
Prive Rp5.000.000
Laba ditahan Rp10.000.000
Koreksi Rp2.000.000
Total (Rp17.000.000)
Modal akhir Rp533.000.000
Catatan atas Laporan Keuangan (Opsional)
Catatan atas laporan keuangan menyajikan penjelasan tambahan tentang bagaimana perusahaan suatu laporan keuangan dibuat, sehingga pembacanya dapat memahami laporan tersebut dengan jelas. Contoh laporan keuangan yang satu ini berbeda-beda tergantung aktivitas dan kebijakan setiap perusahaan.
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
Jika di atas merupakan contoh laporan keuangan sederhana yang digunakan di perusahaan pada umumnya, maka lain halnya dengan laporan keuangan yang digunakan oleh pemerintah pusat.
Dilansir dari laman Kementerian Keuangan, laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) sedikit berbeda dengan perusahaan pada umumnya. Di pemerintah pusat, laporan keuangan terdiri dari 7 laporan, yaitu:
- Neraca
- Laporan Realisasi Anggaran
Laporan ini menyajikan informasi perbandingan antara realisasi pendapatan, transfer, belanja, surplus atau defisit, pembiayaan, dan kelebihan atau kekurangan pembiayaan anggaran, dengan anggaran masing-masing di dalam satu periode pelaporan.
- Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan ini menyajikan perbandingan Saldo Anggaran Lebih awal, Penggunaan Saldo Anggaran Lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan, Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya, dan Saldo Anggaran Lebih Akhir dengan periode sebelumnya.
- Laporan Operasional
Laporan ini menyajikan ringkasan sumber daya ekonomi yang menambah modal dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat atau daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan di dalam satu periode pelaporan.
- Laporan Arus Kas
- Laporan Perubahan Modal
- Catatan atas Laporan Keuangan
Pemerintah tidak menyajikan laporan laba rugi karena tidak mencari laba seperti perusahaan swasta. Namun, pemerintah berfokus untuk menyediakan pelayanan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Laporan Keuangan
Penyajian semua laporan keuangan di atas, baik contoh laporan keuangan sederhana maupun di pemerintahan pusat, tentu saja memiliki berbagai tujuan penting bagi perusahaan. Nah, tujuan pembuatan laporan keuangan adalah:
Menilai Kondisi Usaha
Setiap analisis laporan keuangan bermanfaat untuk menilai kondisi usaha, apakah mengalami kemajuan dari keuntungan yang terus meningkat atau kemunduran dari keuntungan yang menurun atau meningkatnya kerugian.
Menjadi Parameter Evaluasi
Laporan keuangan juga menjadi parameter untuk evaluasi yang maksimal tentang bisnis perusahaan. Laporan keuangan dapat dianalisis untuk memahami permasalahan yang terjadi di suatu perusahaan. Dengan evaluasi yang maksimal, maka penyebab dan solusi dari permasalahan itu bisa segera ditentukan dengan tepat.
Menjadi Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan
Laporan keuangan juga menjadi pertanggungjawaban perusahaan, baik kepada investor maupun pemerintah, karena berhubungan erat dengan pembayaran pajak.
Laporan keuangan yang benar dan rinci akan meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata investor dan pemerintah. Sebaliknya, laporan keuangan yang berantakan bisa menurunkan kredibilitas perusahaan, sehingga dapat membuat perusahaan mengalami masalah ke depannya.
Kesimpulan
Laporan keuangan memuat informasi tentang seluruh transaksi bisnis dari suatu perusahaan. Dengan membuat dan melakukan analisis laporan keuangan secara cermat, Anda dapat mengevaluasi aktivitas bisnis selama ini dan memutuskan langkah yang akan dilaksanakan ke depannya. Oleh karena itu, laporan keuangan harus dibuat dengan cermat dan akurat agar Anda tidak salah saat mengevaluasi dan mengambil keputusan.
Laporan keuangan perusahaan jasa dan laporan keuangan perusahaan dagang mungkin sedikit berbeda karena kegiatan bisnisnya pun berbeda-beda.
Nah, untuk membuat laporan keuangan perusahaan jasa maupun laporan keuangan perusahaan dagang dengan akurat, Anda dapat mengandalkan aplikasi ERP iDempiere. Aplikasi ini menyediakan modul finance & accounting yang memfasilitasi pembuatan semua jenis laporan keuangan dengan cermat dan otomatis.
Selain itu, modul ERP akuntansi ini juga memungkinkan Anda untuk melakukan three-way matching, rekonsiliasi bank, dan berbagai kegiatan lainnya yang mendukung akurasi pembuatan laporan keuangan.
Tak hanya itu, ERP iDempiere juga mampu mengintegrasikan aktivitas divisi finance & accounting dengan divisi lainnya, seperti HR, SCM, CRM, gudang, dan lain sebagainya. Dengan demikian, Anda hanya membutuhkan 1 aplikasi untuk menjalankan seluruh proses bisnis.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai modul dan implementasi ERP iDempiere, silakan hubungi Kosta Consulting melalui nomor 0821-2228-2266 atau email sales@kosta-consulting.com.