Kegiatan storytelling dikenal sebagai salah satu cara untuk memberikan hiburan bagi para audiens. Selain sebagai hiburan, ternyata masih ada manfaat storytelling lainnya yang tak kalah penting, salah satunya untuk kesehatan mental.
Pengertian Storytelling
Mengutip Cambridge Dictionary, storytelling adalah the activity of writing, telling, or reading stories, yang berarti aktivitas menulis, menceritakan, atau membacakan cerita. Jadi, storytelling tidak terbatas pada kegiatan mendongeng.
Ketika kita menceritakan drama kantor kepada adik atau menceritakan pengalaman berwisata kita kepada sahabat, kita sudah menjadi storytellers. Pihak yang terlibat di dalam storytelling termasuk pihak yang menyampaikan cerita, pendengar, dan pembaca cerita tersebut.
Manfaat Storytelling untuk Kesehatan Mental
Penelitian di bidang psikologi naratif menunjukkan hubungan antara narasi dan kesejahteraan. Merenungkan dan membagikan kisah pribadi dipercaya sebagian orang dapat membuat kita rentan, tetapi juga membantu kita untuk tumbuh dengan mental yang sehat.
Nah, berikut ini adalah sejumlah manfaat yang dapat diperoleh otak saat kita terlibat di dalam storytelling:
Meningkatkan Emosi Positif
Berdasarkan penelitian terbaru tentang psikologi positif, cara kita bercerita mengendalikan suasana hati dan citra diri kita. Ya, bercerita dapat meningkatkan suasana hati dan optimisme kita. Emosi positif dan optimisme ini membantu kita untuk menghadapi dan mengatasi berbagai rintangan dengan lebih baik.
Sebuah penelitian yang dilaksanakan pada beberapa anak di ICU menemukan bahwa 1 sesi storytelling dapat meningkatkan oksitosin, mengurangi kortisol dan rasa sakit, serta mendatangkan emosi positif. Storytelling terbukti ampuh untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan serta mengubah kondisi emosional kita.
Menghubungkan Kita dengan Orang Lain
Bukan hanya public speaker yang menerapkan teknik storytelling terbaik untuk terhubung dengan audiens, tetapi demikian pula halnya para ilmuwan dengan masyarakat.
Sebuah artikel terbaru di Journal of Neuroscience menemukan bahwa pekerjaan ilmuwan lebih melibatkan mekanisme neurologis daripada mempresentasikan jurnal ilmiah. Namun, para ilmuwan yang sukses adalah mereka yang berhasil mempresentasikan jurnal dengan teknik storytelling yang baik kepada masyarakat luas. Ini berarti edukasi pun menitikberatkan pada penyampaian bagaimana karya dan proses ilmiah berkembang serta diskusi bersama tentang penelitian yang ada.
Meningkatkan Keterampilan Mendengarkan
Ketika semua indra kita memberikan perhatian penuh pada suatu cerita, maka kita sedang menjadi active listener (pendengar aktif). Kemampuan active listening sendiri merupakan salah satu keterampilan sosial yang penting untuk dimiliki, terutama di dunia kerja.
Meningkatkan Imajinasi
Selain itu, kita juga bisa mengembangkan imajinasi dan memperluas pemikiran. Kemampuan imajinasi yang baik dapat membantu orang untuk mengatasi stres dengan lebih baik.
Meningkatkan Empati
Saat kita terhubung dengan karakter di dalam sebuah cerita, maka otak kita akan melepaskan oksitosin. Oksitosin ini berhubungan erat empati, yang dapat membantu kita untuk terhubung dan memperdalam hubungan dengan sesama.
Meningkatkan Daya Ingat
Storytelling juga dapat meningkatkan daya ingat. Jennifer Aaker, dosen pemasaran di Stanford Graduate School of Business, mengatakan bahwa seseorang dapat mengingat informasi dengan 22 kali lebih baik ketika mendapatkannya dari narasi daripada fakta praktis saja.
Oleh karena itu, ketika kita terbawa oleh sebuah narasi, terlebih yang ditampilkan di dalam bentuk gerakan, seperti film, kekuatan kekuatan ceritalah yang mempengaruhi kita, bukan fakta.
Membantu Kita Bangkit dari Kegagalan
Di dalam penelitian tentang ketekunan dan prestasi akademik remaja, para ilmuwan menemukan bahwa menulis dan membaca kisah diri sendiri dapat memotivasi diri dengan cara yang positif.
Kisah sukses bisa mengingatkan kita bagaimana cara efektif untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini juga dapat meningkatkan harga diri dan memotivasi diri untuk mencapai kesuksesan baru. Di sisi lain, kisah kegagalan juga berdampak positif. Kita bisa menghargai upaya diri dan melakukan introspeksi diri agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang.
Kesimpulan
Storytelling dapat membantu kita untuk melalui terjangan masalah kehidupan. Dengan merenungkan dan membagikan kisah pribadi, kita bisa tumbuh dengan mental yang sehat. Bahkan dari kisah kegagalan pun, kita bisa menghargai upaya diri dan melakukan introspeksi agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.