Perubahan merupakan hal yang tak terelakkan di dalam bisnis. Manajemen perubahan adalah metode manajemen bisnis yang harus diterapkan agar perubahan dapat terlaksana dengan baik.
Setiap perubahan bisnis pasti mengarah kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika diterapkan dengan baik, maka produktivitas dan efisiensi perusahaan akan meningkat, sehingga mencapai tujuan tersebut.
Manajemen Perubahan adalah Metode Penting
Berdasarkan ASQ (organisasi bisnis global), manajemen perubahan adalah metode dan cara yang dibentuk dan diimplementasikan perusahaan untuk mendorong perubahan pada proses internal dan eksternal bisnis perusahaan tersebut.
Metode ini mencakup persiapan, pembekalan, pemberian dukungan kepada para karyawan, penetapan langkah-langkah yang harus dilakukan, dan pemantauan, demi implementasi perubahan yang sukses.
Manajemen perubahan alias change management bertujuan agar setiap karyawan bisa mengadopsi cara kerja baru, yang akhirnya akan meningkatkan performa bisnis perusahaan.
Adopsi perubahan yang baik akan menghasilkan output sesuai proses bisnis yang baru yang dicanangkan. Jika tidak, maka output-nya tidak akan sesuai harapan.
Semakin besar cakupan perubahan yang akan dilaksanakan, maka tantangannya juga akan semakin berat. Mulai dari para karyawan yang sudah terlalu nyaman dengan proses bisnis sebelumnya hingga ketidakpercayaan para karyawan terhadap orang yang mengusulkan perubahan tersebut.
Menurut ASQ, perusahaan perlu mengajak para karyawan turut berpartisipasi di dalam perubahan, agar merasa berkepentingan juga di dalam kesuksesan perubahan tersebut.
Manfaat Manajemen Perubahan
Kesuksesan penerapan perubahan akan berdampak positif baik bagi perusahaan maupun karyawan. Berikut ini adalah sejumlah manfaat perubahan yang akan diterima perusahaan:
- Meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan.
- Terpangkasnya biaya untuk proses bisnis.
- Lebih produktif dan kompetennya para tenaga kerja.
- Tercapainya target dan tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara untuk para karyawan, inilah sejumlah manfaat yang bisa diperoleh dari perubahan:
- Mampu beradaptasi dengan cepat dan jadi lebih mahir, bahkan bisa memiliki kemampuan yang lebih luas.
- Mampu berkontribusi lebih untuk membangun perusahaan selama perubahan berlangsung.
- Bertumbuhnya sense of belonging (rasa memiliki) terhadap perusahaan, sehingga dapat bekerja dengan lebih giat.
2 Jenis Framework untuk Manajemen Perubahan
Prosci, sebuah konsultan manajemen perubahan yang telah beroperasi sejak tahun 1994 menyarankan 2 jenis framework (kerangka kerja) untuk diterapkan di dalam manajemen perubahan, yaitu perubahan individu (setiap karyawan) dan perubahan secara struktural. Hal ini dikarenakan individu dan struktural adalah 2 variabel krusial untuk mendukung perubahan.
Framework untuk Perubahan Individu
Setiap individu di dalam perusahaan memiliki peranan di dalam terjadinya perubahan. Oleh karena itu, setiap individu harus diperlakukan dengan baik agar bisa mendukung perubahan yang berujung pada tercapainya tujuan perusahaan.
Untuk itu, perusahaan dapat menggunakan ADKAR framework untuk individual change management, yaitu:
- Awareness: setiap individu akan disadarkan tentang alasan perusahaan perlu perubahan.
- Desire: hasrat setiap individu akan didorong untuk berpartisipasi dan mendukung perubahan.
- Knowledge: setiap individu akan dibekali pengetahuan yang lengkap untuk bisa mengarah ke perubahan di perusahaan.
- Ability: setiap individu akan didorong untuk mampu menerapkan kemampuan dan cara kerja yang diinginkan.
- Reinforcement: setiap individu akan diperbantukan untuk menjaga stabilisasi perubahan.
Framework untuk Perubahan secara Struktural
Untuk mendukung perubahan di tingkat perusahaan secara struktural, Prosci menyarankan kerangka kerja sebagai berikut:
Fase 1 – Menyiapkan Pendekatan
Fase ini bertujuan untuk memosisikan perubahan agar bisa berjalan dengan sukses dengan cara berikut:
- Membuat strategi manajemen perubahan berdasarkan tujuan dan skala yang ditetapkan.
- Menentukan bentuk dukungan yang perlu diupayakan perusahaan.
- Menentukan komitmen yang dibutuhkan dari setiap anggota tim manajemen perubahan yang terlibat.
Fase 2 – Mengelola Perubahan
Fase ini bertujuan untuk mendorong adopsi dan implementasi rancangan dari tim manajemen perubahan dan ADKAR framework di atas.
Fase 3 – Mempertahankan Hasil
Fase ini bertujuan untuk memahami nilai yang diperoleh dari perubahan yang telah diupayakan dan mempertahankannya agar tetap stabil.
Kesimpulan
Manajemen perubahan adalah metode manajemen yang harus diterapkan agar perubahan di dalam perusahaan bisa berjalan dengan baik. Ada 2 kerangka kerja yang perlu diterapkan di dalam manajemen perubahan, yaitu manajemen perubahan untuk individu dan manajemen perubahan secara struktural.