Di era digitalisasi ini, banyak software bisnis yang bisa digunakan perusahaan dagang untuk meningkatkan efisiensi bisnis, termasuk inventory management (IM) dan warehouse management system (WMS).
Sama-sama berhubungan dengan barang, tak sedikit yang berpikir bahwa keduanya adalah business software yang sama. Padahal keduanya memiliki fungsi yang amat berbeda.
Sebelum memahami perbedaan keduanya, mari pahami terlebih dahulu pengertian inventory management. Inventory management adalah proses pengelolaan dan pemantauan atas persediaan barang yang akan didistribusikan kepada konsumen. Pengelolaan ini berkaitan erat dengan pencatatan stok barang. Inventory management mencakup penyimpanan bahan baku, komponen pelengkap, dan barang jadi.
Warehouse management adalah proses yang mengelola penyimpanan (put away) dan pengambilan barang (picking) dari locator (tempat penyimpanan) yang sesuai secara spesifik. Dengan begitu, warehouse management system adalah software yang dapat mengelola penyimpanan dan pengambilan setiap stok barang dengan spesifik.
Metode penyimpanannya dapat dikonfigurasi sesuai kebijakan perusahaan, seperti:
Selain itu, penyimpanan juga bisa dilakukan berdasarkan data tren permintaan, seperti dengan meletakkan barang yang fast-moving (paling laku) di dekat area pengemasan, sehingga mempercepat proses pengiriman.
Software ini dapat dikonfigurasi untuk menyimpan barang sesuai kapasitas tempat penyimpanan (handling unit), seperti jenis keranjang yang dapat digunakan untuk setiap barang dan ruas penyimpanan yang sesuai untuk setiap handling unit berdasarkan ukurannya.
Lantas, apa saja perbedaan antara keduanya? Simak penjelasannya berikut ini:
Warehouse management system mengelola semua barang di gudang dengan lebih rinci daripada inventory management. Hal ini dikarenakan warehouse management memang berfokus pada segala aktivitas yang terjadi di gudang.
Sedangkan inventory management berfokus pada penyimpanan persediaan, sehingga memberikan pengawasan yang lebih luas. Oleh karena itu, keduanya saling berhubungan, sehingga sama-sama dibutuhkan oleh perusahaan.
Lantas, bagaimana cara untuk menemukan kedua software tersebut? Proses pencarian 1 software saja sudah memakan banyak waktu. Tenang saja, Anda tak perlu repot-repot mencari 2 software, karena kini sudah ada ERP system (Enterprise Resource Planning).
ERP system adalah sebuah sistem yang mampu mengotomatisasi seluruh proses bisnis secara terpadu. Dengan begitu, Anda hanya membutuhkan 1 software untuk seluruh proses bisnis, termasuk warehouse, inventory, finance & accounting, CRM, SCM, sales, dan lain sebagainya.
Sayangnya implementasi ERP kerap kali memakan biaya yang sangat tinggi, karena disertai biaya lisensi per pengguna. Namun, tenang saja, karena ada ERP open-source yang tidak menerapkan biaya lisensi dan dapat digunakan tanpa batasan jumlah pengguna (unlimited user), yaitu: iDempiere.
Modul ERP inventory dan WMS dari iDempiere bisa diinstal di server perusahaan maupun di cloud yang aman dan terpercaya, yaitu: Amazon Web Services. Jadi, Anda tak perlu mengkhawatirkan keamanan data perusahaan Anda. Tanyakan lebih lanjut mengenai iDempiere kepada Kosta Consulting, vendor ERP iDempiere yang andal dan berpengalaman di nomor 0821-2228-2266.
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…