Drama kantor sangat umum terjadi, baik di perusahaan kecil maupun besar. Hal itu dapat terjadi karena setiap lingkungan kerja memiliki keunikan masing-masing, mulai dari kepribadian setiap karyawan yang berbeda-beda hingga sistem kerja yang rumit.
Perlu diingat bahwa setiap lingkungan kerja tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, terkadang drama atau masalah di kantor dapat memengaruhi kondisi mental karyawan. Maka dari itu, Anda perlu memahami berbagai contoh drama kantor dan cara menghadapinya.
6 Jenis Drama Kantor
Tak sedikit karyawan yang mengeluh saat pengusaha meminta mereka untuk kembali wfo (working from office). Selain karena harus bangun lebih pagi dan berdesakan di kendaraan umum, drama di kantor juga jadi alasan utama dari keluhan yang timbul. Nah, inilah deretan drama yang umum terjadi di kantor, lengkap dengan cara mengatasinya:
Komunikasi yang Buruk
Komunikasi adalah dasar dari setiap hubungan, baik pertemanan, romantis, maupun profesional. Tak mungkin ada kepercayaan tanpa komunikasi yang baik.
Maka dari itu, komunikasi yang buruk dengan rekan kerja maupun atasan bisa menimbulkan drama yang menyebalkan. Salah satu masalah yang dapat timbul adalah tidak cukupnya informasi yang Anda peroleh untuk melakukan suatu pekerjaan. Hal itu tentu dapat mengganggu alur kerja.
Lama-kelamaan hal itu dapat mengurangi semangat kerja. Nah, agar terbebas dari drama ini, kembangkan terus kemampuan komunikasi Anda. Terapkan active listening, bertanya jika ada yang kurang jelas, serta menyampaikan pendapat saat meeting dengan runtut dan jelas.
Bullying dan Pelecehan
Selain di sekolah, di kantor pun perundungan (bullying) dan pelecehan dapat terjadi, baik oleh atasan maupun rekan kerja. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan bagi pekerja yang di-bully, sehingga merasa ketakutan setiap hendak berangkat kerja. Contohnya: diberikan pekerjaan yang lebih banyak dan bahkan bukan kewajibannya atau mendapat kekerasan verbal dan fisik.
Perlahan tapi pasti, hal-hal semacam itu bisa menyebabkan depresi dan trauma pada diri korban. Jika Anda mengalami hal ini, maka daripada pura-pura kuat, sebaiknya catat apa saja yang Anda alami secara rinci. Lalu ceritakan pada HRD dan simak solusi yang diberikan. Jika memang perlu, tak perlu ragu untuk melaporkan si pelaku kepada polisi untuk memberikan efek jera.
Burnout
Beban kerja yang terlalu berat dan melampaui kemampuan bisa menimbulkan stres berkepanjangan. Terlebih jika Anda berada di lingkungan kerja yang kompetitif dan serba cepat. Jika terlalu lama mengalaminya, maka Anda akan mengalami burnout (stres berat karena pekerjaan) yang mengurangi motivasi dan semangat Anda.
Jika Anda mengalaminya, cobalah untuk diskusikan dengan atasan, tentunya dengan cara yang baik dan sopan. Anda mungkin bisa memintanya untuk mengurangi sedikit target kerja atau membagi pekerjaan dengan rekan kerja lainnya.
Gosip
Gosip adalah rumor kosong tentang orang lain. Tak sedikit karyawan yang gemar menggunjing isu-isu sensitif, seperti hubungan istimewa atau bahkan perselingkuhan antara bawahan dan atasan. Jika tersebar, maka rumor ini dapat merusak hubungan antar karyawan dan bahkan memicu pertengkaran, sehingga mengurangi produktivitas tim.
Jika Anda terganggu dengan gosip yang beredar, maka sebaiknya menghindar saja saat diajak bergosip ria. Namun, jika karena satu dan lain hal, Anda terpaksa harus turut mendengarkan gosip mereka, ingat, jangan ikut menjelekkan atasan Anda. Karena pada akhirnya, beliaulah yang approve payroll.
Keluhan
Berbeda dengan gosip, keluhan adalah bentuk kejengkelan terhadap pekerjaan yang Anda ceritakan ke rekan kerja. Saat 1 karyawan mengeluh, umumnya karyawan lainnya juga akan turut mengeluhkan pekerjaan mereka.
Beberapa orang menganggap berbagi keluh kesah dapat meningkatkan ikatan emosional antar sesama rekan kerja. Namun, tak jarang kegiatan mengeluh terjadi terlalu lama dan berdampak pada kinerja, seperti melambatnya dan berkurangnya akurasi saat bekerja.
Oleh karena itu, sebaiknya tak perlu mengeluh. Jika Anda memang merasa terlalu lelah dengan pekerjaan, maka Anda bisa berkonsultasi dengan HRD atau atasan. Dengan begitu, Anda bisa segera mendapatkan solusi yang tepat atas keluhan tersebut.
Cinta Lokasi
Benih-benih cinta dapat tumbuh di mana saja, termasuk lingkungan kerja. Sebenarnya sah-sah saja untuk menjalin hubungan istimewa dengan rekan kerja atau atasan yang tengah lajang. Namun, apabila terjadi konflik di antara Anda berdua, maka konflik itu dikhawatirkan dapat mengganggu dan mengurangi produktivitas Anda berdua.
Oleh karena itu, banyak perusahaan yang membuat larangan menikah satu kantor. Dengan demikian, salah satu dari Anda harus resign. Namun, sejak diberlakukannya aturan menikah sekantor yang terbaru, Anda kini bisa menikah satu kantor dan tak perlu khawatir akan dipecat.
Meski begitu, usahakanlah untuk tetap menjaga profesionalitas satu sama lain. Jika mulai muncul bias di dalam hati, coba kesampingkan dan berpikir dengan jernih.
Cara Menghindari Drama Kantor
Jika di atas adalah jenis drama kantor yang kerap terjadi dan cara mengatasinya, maka berikut adalah cara menghindari berbagai drama yang dapat terjadi di kantor:
Hormati Satu sama Lain
Agar terhindar dari drama kantor, perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Jika Anda ingin dihormati dan dihargai, maka hargai dan hormatilah juga rekan kerja, bawahan, dan atasan Anda. Jika Anda bisa menerapkan hal ini, maka Anda sudah turut andil di dalam menciptakan suasana yang harmonis di kantor.
Bijaksana Memilih Teman Kantor
Anda umumnya menghabiskan 8-9 jam di kantor. Maka dari itu, penting untuk memilih teman kantor dengan bijak, lalu membangun pertemanan yang sehat di kantor. Hindari memilih teman yang terlalu sering berbagi hal negatif, memiliki kecenderungan untuk jadi toxic, suka bergosip, dan lain sebagainya.
Fokus pada Hal Positif
Alih-alih bergosip ria atau mengeluh tentang pekerjaan, lebih baik fokus saja pada hal-hal positif. Dengan demikian, Anda bahkan bisa memperoleh simpati dari rekan kerja lainnya. Mereka juga bisa turut membantu di dalam aktivitas positif yang sedang Anda lakukan.
Misalnya: Anda sedang fokus untuk mencari ide untuk mengembangkan media sosial perusahaan. Jika ide Anda terdengar menarik, maka rekan kerja lainnya akan turut membantu agar ide itu bisa terlaksana dengan lancar.
Tolak Ajakan Gosip
Melansir The Muse, sebisa mungkin tolaklah ajakan rekan kerja lainnya untuk bergosip ria, termasuk tentang atasan Anda.
Aktivitas ini memang kadang dapat menjadi hiburan tersendiri. Namun, aktivitas ini tentu berbahaya. Selain bisa ketagihan untuk membicarakan sisi negatif dari orang lain, orang yang sedang dibicarakan juga bisa saja tiba-tiba lewat dan mendengar pembicaraan Anda dengan rekan kerja.
Setelah tahu dibicarakan oleh Anda dan rekan, maka Anda akan langsung terjun bebas ke dalam drama kantor. Sebagai contoh, jika Anda membicarakan atasan, maka bisa saja ia kesal dan mempersulit proses kerja Anda.
Kesimpulan
Drama kantor dapat mengurangi produktivitas kerja. Maka dari itu, hindarilah berbagai drama dengan cara di atas. Namun, jika memang drama tersebut sudah terjadi, maka usahakanlah untuk mencari jalan keluar yang logis dan terbaik. Jika Anda kesulitan untuk menemukannya, maka tak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan atasan atau pihak HRD.