Dewasa ini banyak perusahaan yang mencari karyawan yang mampu bekerja secara multitasking, agar bisa menyelesaikan banyak pekerjaan sekaligus. Namun, bagaimana dampak multitasking sebenarnya terhadap produktivitas karyawan itu sendiri?
Ternyata beberapa penelitian menemukan bahwa multitasking malah dapat menghambat produktivitas. Hal itu terjadi karena kebiasaan multitasking dapat mengurangi pemahaman, perhatian, dan kinerja seseorang secara menyeluruh.
Mengenal Multitasking
Multitasking adalah konsep di mana seseorang bisa membagi perhatian untuk mengerjakan lebih dari satu tugas pada saat yang bersamaan. Contoh sederhananya adalah saat Anda menelepon seseorang sambil menghitung biaya operasional.
Lantas, mengapa multitasking dapat menghambat produktivitas? Anda mungkin tampak bisa menyelesaikan banyak hal pada saat yang bersamaan. Namun, yang sebenarnya Anda lakukan adalah mengalihkan perhatian dan fokus Anda dari satu hal ke hal selanjutnya dengan cepat.
Padahal beralih dari satu tugas ke tugas lainnya bisa mengganggu dan malah menyebabkan hambatan mental yang dapat memperlambat fungsi otak Anda dan meningkatkan stres.
Dampak Multitasking terhadap Produktivitas
Multitasking berdampak serius pada produktivitas, karena otak kita pada dasarnya tidak memiliki kemampuan untuk melakukan banyak tugas pada saat yang bersamaan. Berfokus pada satu tugas adalah pendekatan yang jauh lebih efektif.
Multitasking Menyebabkan Gangguan
Multitasking menyebabkan distraksi (gangguan). Maka dari itu, orang yang melakukan multitasking mungkin lebih merasa terganggu daripada orang yang fokus pada 1 tugas saja pada 1 waktu.
Hal ini bisa terjadi, karena orang tersebut terus-menerus memfokuskan diri pada tugas yang baru, sehingga akhirnya mengalihkan diri dari tugas utamanya.
Multitasking Memperlambat Anda
Ketika Anda melakukan multitasking, maka pekerjaan Anda akan selesai lebih lambat daripada biasanya, sehingga cara ini sebenarnya tidak efisien.
Melansir jurnal Madore KP, Wagner AD. Multicosts of multitasking, (2019), multitasking menggiring Anda kepada ‘task switch costs (biaya pengalihan tugas)’, yakni dampak negatif yang harus ditanggung akibat beralih dari satu tugas ke tugas lainnya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya tuntutan mental akibat tindakan melompat dari satu hal ke hal lainnya.
Mengubah fokus Anda juga menghambat Anda untuk mengandalkan perilaku otomatis yang bisa digunakan untuk menyelesaikan tugas dengan cepat. Ketika Anda fokus mengerjakan 1 hal saja, maka Anda dapat bekerja dengan auto pilot yang membuatnya selesai lebih cepat.
Multitasking Mengganggu Fungsi Eksekutif
Dilansir dari jurnal Rubinstein JS, Meyer DE, Evans, JE. Executive control of cognitive processes in task switching, (2001), fungsi eksekutif di dalam otak berperan untuk mengendalikan dan mengelola proses kognitif, sehingga menentukan kapan dan bagaimana suatu tugas akan dikerjakan.
Proses ini mencakup 2 tahap, yaitu:
- Pengaturan tujuan: memutuskan untuk melakukan 1 hal dibandingkan hal lainnya
- Aktivasi alur: mengubah alur kerja dari tugas sebelumnya ke tugas yang sekarang
Tahapan ini mungkin hanya akan memakan waktu kurang dari sedetik, tetapi waktu yang dibutuhkan akan bertambah jika Anda terus menerus berpindah dari 1 tugas ke tugas lainnya. Hal ini tentu berbahaya jika dilakukan saat bekerja, karena Anda akan mempertaruhkan produktivitas Anda.
Multitasking Mengakibatkan Kesalahan
Penelitian menemukan bahwa pelajar yang melakukan multitasking di dalam kelas cenderung mendapatkan nilai yang lebih rendah. Di sisi lain, orang dewasa yang sedang mengemudi sambil multitasking juga cenderung lebih sering melakukan kesalahan.
Cara Mengatasi Multitasking
Jika Anda merasakan dampak negatif multitasking di atas, maka Anda bisa mengatasinya lewat sedikit perubahan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi Anda.
Apabila Anda harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam waktu yang cepat, maka lakukan penilaian cepat dan tentukan tugas mana yang harus Anda selesaikan terlebih dahulu. Setelah itu, lakukan hal ini:
Batasi Diri
Batasi diri Anda untuk melakukan 1 tugas saja dalam 1 waktu. Jika Anda terpaksa harus melakukan 2 hal sekaligus untuk menghemat waktu, maka kombinasikan hal yang membutuhkan fokus dengan hal lain yang bisa dikerjakan secara otomatis. Contoh: Anda bisa menelepon sambil melipat pakaian.
Terapkan Aturan 20 Menit
Alih-alih senantiasa berpindah tugas, cobalah untuk berfokus pada 1 tugas selama 20 menit sebelum berpindah ke tugas yang lain.
Kelompokkan Tugas
Jika Anda kesulitan untuk menahan diri agar tidak mengecek berbagai hal yang berhubungan dengan tugas lain, maka kelompokkan beberapa tugas yang serupa dan jadwalkan pengerjaannya agar tidak tumpang tindih.
Batasi Gangguan
Hal ini dapat dilakukan dengan bekerja di tempat yang lebih sepi atau setidaknya tidak berisik dan mengaktifkan mode diam (silent) pada smartphone.
Beri Perhatian
Memberikan perhatian penuh terhadap setiap rutinitas harian Anda bisa melatih diri untuk lebih memperhatikan setiap tugas secara rinci. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk fokus dan memperhatikan satu hal pada satu waktu.
Kesimpulan
Multitasking adalah kondisi di mana seseorang mengerjakan 2 atau lebih pekerjaan sekaligus. Meskipun tampak sangat baik, tetapi dampak multitasking dapat mengganggu fungsi otak dan menghambat kecepatan bekerja, sehingga mengurangi fokus dan meningkatkan stres.
Apabila Anda terpaksa harus melakukan multitasking, maka Anda bisa mengatasinya dengan membatasi diri, menerapkan aturan 20 menit, mengelompokkan tugas, membatasi gangguan, serta perhatian penuh terhadap seluruh rutinitas harian dan tugas Anda.