Pemeriksaan latar belakang karyawan (employee background check) merupakan salah satu tahap dari tata cara seleksi karyawan. Bertujuan untuk mengetahui riwayat kandidat, pihak HRD perlu tahu cara melakukan background check pada kandidat potensial dengan benar.
Riwayat ini dimulai dari riwayat di tempatnya menempuh pendidikan, tempat kerja sebelumnya, tempat kerja saat ini, riwayat kredit, hingga riwayat kriminal, yang tentunya diharapkan tidak ada.
Apa Itu Employee Background Check?
Sesuai namanya, employee background check adalah pemeriksaan latar belakang kandidat yang berpotensi menjadi karyawan oleh pihak HRD. Pihak HRD melakukan background check untuk mempelajari lebih dalam tentang latar belakang kandidat lebih dalam. Hal ini berguna untuk mengonfirmasi informasi yang disampaikan kandidat di CV dan pada saat wawancara kerja.
Setiap perusahaan memiliki standar kelulusan background check yang berbeda-beda. Selain riwayat kriminal dan kredit, pemeriksaan ini juga mencakup riwayat kesehatan, pendidikan, catatan mengemudi, pengalaman kerja, identitas diri, dan lain sebagainya.
Secara garis besar, ada 5 tahapan yang perlu dilaksanakan oleh pihak HRD untuk melakukan pemeriksaan latar belakang kandidat, yaitu:
- Memberi tahu kandidat bahwa employee background check perlu dilakukan sebagai bagian dari proses rekrutmen dan setiap informasi yang diperoleh akan dirahasiakan.
- Memperoleh persetujuan dari kandidat secara tertulis (ditandatangani).
- Mengumpulkan informasi rinci tentang latar belakang kandidat.
- Melakukan investigasi lebih lanjut terhadap informasi itu.
- Melakukan penilaian terhadap hasil yang diperoleh dan mempertimbangkan kandidat untuk diterima atau tidak.
5 Cara Melakukan Background Check
Untuk melakukan background check ini, pihak HRD mungkin saya membutuhkan pihak ketiga, karena ada banyak hal yang perlu dicek secara rinci. Inilah caranya:
Cek Pendidikannya
Pihak HRD memeriksa lembaga akademik yang dicantumkan kandidat di CV-nya. Inilah mengapa banyak perusahaan yang meminta kelengkapan dokumen akademik para kandidat.
Cek Pengalaman Kerjanya
Pihak HRD dapat mengonfirmasi pengalaman kerja kandidat dengan menghubungi manajer atau pihak HRD di perusahaan tempatnya bekerja sebelumnya. Perusahaan itu dapat mengonfirmasi apakah benar si kandidat pernah bekerja di sana, sebagai apa, berapa lama durasinya, dan bagaimana kinerjanya selama bekerja di sana.
Cek Kondisi Fisiknya dan Penggunaan Narkoba
Beberapa pekerjaan yang bersifat fisik membutuhkan pemeriksaan kondisi fisik dan penggunaan narkoba karena berhubungan langsung dengan pekerjaannya.
Cek Media Sosial
Jika tidak dikunci, maka pihak HRD juga bisa memeriksa media sosial setiap kandidat, baik Twitter, Instagram, maupun lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pola pikir dan karakter kandidat tersebut.
Cek Riwayat Kriminal dan Mengemudinya
Informasi tentang catatan kriminal ini dapat diperoleh dari pihak kepolisian setempat. Namun, bagi beberapa perusahaan, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) pun sudah cukup. Khusus posisi pengemudi, periksa juga riwayat mengemudinya, termasuk rincian surat izin mengemudinya dan setiap kecelakaan yang mungkin melibatkan kandidat itu.
Kesimpulan
Employee background check saat bermanfaat untuk mengidentifikasi latar belakang, pola pikir, pengalaman, dan karakter kandidat potensial. Jika kandidatnya hanya sedikit, hal ini mungkin terbilang mudah untuk dilakukan. Namun, lain halnya jika kandidat potensialnya cukup banyak dan hanya 1 staf HRD yang melakukan pemeriksaan.
Nah, untuk mempermudahnya, Anda bisa menggunakan ERP iDempiere yang mampu mereka seluruh proses background check tersebut. Tak hanya itu, modul ERP HRD dari iDempiere juga dapat mengotomatisasi proses rekrutmen lainnya, cuti, penggajian, dan lain sebagainya.
Selain itu, ERP custom ini juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan unik perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut tentang modul, fitur, dan implementasi software ERP Indonesia ini, silakan hubungi Kosta Consulting di nomor 0821-2228-2266.