Di dalam transaksi jual beli, kadang terjadi ketidaksesuaian yang menimbulkan pengembalian barang, yaitu terjadinya retur penjualan dan retur pembelian. Maka dari itu, retur penjualan adalah istilah yang tak asing lagi di telinga para pebisnis. Namun, para pemula mungkin masih bingung tentang apa itu retur penjualan.
Ada dokumen yang harus dilampirkan penjual dan pembeli saat mengembalikan barang, yaitu nota kredit dan nota debit. Dokumen tersebut berfungsi sebagai bukti pengembalian barang dan koreksi nilai utang piutang (khusus untuk pembelian kredit).
Retur penjualan adalah pengembalian barang yang dilakukan pembeli kepada penjual. Hal ini menimbulkan penambahan jumlah barang di persediaan penjual sekaligus kerugian karena penjual harus menutup biaya produksi barang itu.
Aktivitas retur harus dicatat di dalam laporan keuangan untuk mengetahui arus keluar masuk persediaan barang dan menghitung perubahan nilai transaksi yang terjadi karena adanya dari pengembalian barang.
Retur penjualan merupakan hal yang umum terjadi di transaksi jual beli apa pun. Ada beberapa hal yang dapat mengakibatkan retur penjualan, antara lain: kelebihan jumlah barang yang dikirim, terlambatnya pengiriman, barang yang rusak, dan kesalahan saat proses pemesanan barang.
Berdasarkan UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, jika sejak awal ditemukan kesengajaan penjual untuk mengirim barang yang rusak atau salah, maka penjual akan dikenakan sanksi hukum.
Untuk mengembalikan barang yang dibeli, pembeli perlu mengirimkan juga nota debit sebagai bukti pengembalian barang pembeli kepada penjual. Penjual bisa mengganti barang yang diretur dengan barang baru atau mengembalikan sejumlah uang kepada pembelinya tergantung kesepakatan kedua belah pihak.
Inilah jenis pengembalian penjualan yang dapat dijumpai di dalam transaksi jual beli, yakni:
Berdasarkan metode pembayarannya, retur penjualan terbagi atas 2 jenis, yaitu: retur penjualan tunai dan retur penjualan kredit. Berikut ini penjelasannya:
Jenis retur penjualan ini berasal dari penjualan barang secara tunai. Jika ada barang yang rusak, maka pembeli dapat mengembalikannya kepada penjual. Dibeli secara tunai, maka barang yang dikembalikan pembeli pun dapat ditukar dengan uang tunai sesuai jumlah pembelian.
Jenis retur penjualan ini berasal dari pembelian barang secara kredit, sehingga pembeli belum melunasi pembelian tersebut. Jika ada barang yang rusak, maka pembeli bisa mengembalikannya kepada penjual sesuai biaya barang itu.
Penjual kemudian akan memberikan nota kredit kepada pembeli sebagai dokumen yang membuktikan telah terjadinya retur dan mengurangi nilai piutang dari transaksinya dengan pembeli. Dengan demikian, pembeli hanya perlu melunasi harga pembelian barang yang telah dikurangi dengan kerugian akibat retur pembelian.
Retur penjualan mengakibatkan berkurangnya piutang dari penjual kepada pembeli. Ketika terjadi retur penjualan, Anda perlu mencatatnya di jurnal. Isi kolom debit dengan akun retur penjualan dan kolom kredit dengan akun piutang dagang (khusus penjualan kredit) atau akun kas (khusus penjualan tunai).
Proses pengembalian barang tentu bukan hal yang menyenangkan. Oleh karena itu, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengurangi retur:
Retur penjualan kerap terjadi di dalam transaksi jual beli di banyak perusahaan dagang. Retur ini dapat dilakukan secara tunai atau kredit, tergantung metode pembayaran saat pembelian. Proses ini tentu merugikan penjual, sehingga sebaiknya dicegah dengan penerapan tips di atas.
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…