Setiap individu dan perusahaan membutuhkan rencana keuangan untuk mencapai tujuan masing-masing. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memahami apa itu rencana keuangan dan bagaimana cara menyusunnya.
Melalui perencanaan keuangan, Anda dapat mengambil keputusan yang matang dan mengalokasikan dana untuk berbagai keperluan sejak awal. Hal ini menghindarkan Anda dari kehabisan dana.
Dikutip dari situs resmi OJK, Certified Financial Planner, Financial Planning Standards Board Indonesia mendefinisikan rencana keuangan sebagai proses untuk mencapai tujuan hidup melalui pengelolaan keuangan yang terencana.
Tujuan-tujuan hidup itu meliputi: menikah, pembelian rumah, traveling, tersedianya dana pensiun, dan lain sebagainya. Tanpa perencanaan keuangan yang matang, Anda mungkin akan kekurangan atau kehabisan dana di tengah perjalanan untuk mencapai tujuan tersebut.
Di dalam bisnis, rencana keuangan juga dibutuhkan untuk mengalokasikan dana dengan tepat guna mencapai berbagai tujuan bisnis, seperti profit tertentu, ekspansi, dan lain sebagainya.
Cara merencanakan keuangan pribadi tentu berbeda dengan perusahaan. Perencanaan keuangan pribadi lebih sederhana karena berlaku untuk 1 orang atau 1 keluarga saja. Berikut adalah caranya:
Evaluasi kondisi Anda saat ini, termasuk kondisi keuangan, kesehatan, pernikahan, jumlah anggota keluarga, kebutuhan Anda sekeluarga, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, tentukan setiap tujuan yang jelas untuk dicapai, baik di dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Contoh:
Setelah menetapkan berbagai tujuan yang hendak dicapai, alokasikan dana untuk mencapai setiap tujuan itu dengan cermat. Perhatikan semua rincian dengan baik, termasuk frekuensi pembayaran dan tabungannya (per bulan atau per tahun). Contoh:
Lakukan review atau peninjauan secara berkala untuk menyesuaikannya dengan kondisi keuangan Anda yang terkini. Ya, kondisi keuangan mungkin saja berubah.
Perubahan ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau terencana. Misalnya: kelahiran anak, mengalami penyakit yang butuh dana besar, mengalami pemotongan upah, dan lain-lain.
Cara merencanakan keuangan untuk perusahaan tentu lebih kompleks daripada keuangan pribadi, karena berdampak atas banyak pihak. Berikut adalah caranya:
Setup cost adalah biaya untuk menyiapkan segala keperluan proses produksi untuk membuat barang pesanan dan melakukan penyesuaian saat barang itu diproduksi. Biaya setup akan mencakup biaya registrasi, administrasi, pemasaran awal, lisensi, peralatan, dan aset yang dibutuhkan. Tentukan jumlah uang yang akan dialokasikan sebagai modal awal dan (jika perlu) berapa banyak yang perlu Anda pinjam.
Kemudian, proyeksikan penjualan dan beban operasional untuk 12 bulan ke depan. Pertama, tentukan perkiraan harga penjualan. Kemudian kurangi potensi pendapatan penjualan dengan harga pokok penjualan. Lalu tambahkan dengan biaya operasional. Perhitungan itu akan menghasilkan proyeksi laba atau rugi.
Rumus proyeksi laba/rugi=
Potensi pendapatan penjualan – harga pokok penjualan + biaya operasional
Perusahaan yang baru berdiri membutuhkan banyak uang untuk meningkatkan kapasitas guna memuaskan konsumen nantinya. Untuk memperoleh dana yang cukup, Anda perlu memprediksi arus kas dan aktivitas pendanaan.
Aktivitas pendanaan ini mencakup segala bentuk tindakan untuk memperoleh kas dari investor atau kreditor. Tindakan ini dapat berbentuk peminjaman uang, penjualan saham, dan lain-lain.
Kemudian, buat prediksi neraca saldo untuk 12 bulan ke depan berdasarkan prediksi penjualan dan biaya operasi. Komponen prediksi neraca saldo terdiri dari: aset, saldo pinjaman, dan saldo modal.
Break Even Point (BEP) adalah titik di mana pendapatan berjumlah sama dengan modal yang dikeluarkan, sehingga tidak terjadi kerugian maupun keuntungan. Oleh karena itu, BEP disebut juga sebagai titik impas.
Rumus BEP Unit =
Biaya tetap / (harga per unit – biaya variabel per unit)
Rumus BEP Rupiah =
Biaya tetap / (kontribusi margin per unit harga per unit)
Melalui BEP, Anda dapat menetapkan target penjualan baik unit maupun nominal Rupiah dari penjualan tersebut.
Rencana keuangan sangat dibutuhkan oleh individu maupun perusahaan untuk mencapai berbagai tujuan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Perencanaan keuangan perusahaan tentu lebih kompleks daripada perencanaan keuangan pribadi karena jumlah yang terdampak pun berbeda. Namun, keduanya sama-sama memiliki tahapan yang perlu dilalui untuk mendapatkan perencanaan terbaik.
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…