Setiap bisnis harus memproduksi barang yang berkualitas demi kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, quality control (QC) dibutuhkan untuk mengendalikan mutu produk dari sebuah perusahaan. Nah, sudahkah Anda tahu apa itu quality control? Mari pahami selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Quality Control?
ISO 9000:2015 mendefinisikan quality sebagai “degree to which a set of inherent characteristics of an object fulfill requirements” atau tingkatan di mana karakteristik sebuah barang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, quality control (QC) dibutuhkan di setiap bidang. yaitu pengujian untuk memastikan sebuah produk (barang/jasa) sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan perusahaan. Pengujian ini bisa dilakukan secara manual atau dengan bantuan teknologi. Tujuan utama QC adalah memastikan bahwa produk yang akan diberikan kepada konsumen bebas dari kerusakan, sehingga bisa diterima sesuai apa yang dijanjikan.
Proses Quality Control
Untuk menjalankan quality control dengan benar, ada beberapa proses yang perlu dilalui, yakni:
Menetapkan Standar
Pertama-tama, tetapkan standar yang harus dipenuhi sebelum suatu produk diproduksi. Standar ini harus dilandasi oleh visi dan misi perusahaan, dijabarkan dengan jelas dan detail, sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan oleh seluruh pemangku kepentingan.
Menyosialisasikan Standar
Selanjutnya, sosialisasikan standar yang telah ditetapkan kepada para karyawan agar memiliki pandangan yang sama, sehingga dapat mencapai mutu produk yang terus terjaga dan sesuai standar yang berlaku. Agar selaras, perusahaan dapat melatih para karyawan berdasarkan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, para karyawan dapat bekerja tanpa kebingungan, sehingga QC juga bermanfaat bagi para karyawan.
Menjalankan QC
Kemudian, jalankan QC untuk mencari tahu jumlah produk yang gagal dan memperbaiki setiap produk yang bisa diperbaiki sesuai standar. Hal ini dimulai dari pengambilan sampel produk, pengujian validasi, hingga pengujian laboratorium atau pengujian perangkat lunak (jika produknya perangkat lunak).
Adanya proses ini diharapkan bisa mengurangi persentase produk gagal. Namun, jika tetap saja terlalu banyak produk gagal, maka perusahaan perlu membuat perancangan untuk memperbaiki proses produksi untuk meminimalkan kesalahan.
Manfaat Quality Control
Selain untuk menjaga mutu produk, quality control juga memiliki berbagai manfaat lain demi keberlangsungan dan daya tahan suatu perusahaan di dalam persaingan pasar, di antaranya:
Menjaga Konsistensi Produk
Konsisten produk yang melewati proses QC akan terus terjaga, mulai dari penggunaan bahan mentah hingga hasil akhir. Oleh karena itu, meskipun ada petugas QC, tetapi melaksanakan kegiatan produksi sesuai standar menjadi tanggung jawab setiap pekerja.
Menjaga Kepuasan Pelanggan
Penerapan QC bisa mengurangi dan menghindari kesalahan fatal yang tak terdeteksi, sehingga menjaga loyalitas pelanggan. Ya, pelanggan yang puas akan cenderung terus membeli produk yang sama dari suatu perusahaan atau bahkan produk lainnya dari perusahaan yang sama.
Meningkatkan Efisiensi Produksi
Tanpa adanya QC, sangat mungkin ada kerusakan pada produk yang akan memakan waktu, tenaga, dan biaya lebih untuk memperbaikinya. Maka dari itu, akan lebih baik untuk mengeceknya sejak awal kegiatan produksi demi menghindari kerusakan tersebut.
Kesimpulan
Quality control (QC) adalah kegiatan pemeriksaan mutu barang guna memastikan hasil akhir yang baik. Proses QC dimulai dari penetapan standar, penyelarasan visi dan misi, hingga dijalankannya QC. Selain untuk menjaga mutu produk, proses QC juga bisa menjaga konsistensi produk dan kepuasan pelanggan serta meningkatkan efisiensi produksi.