Purchase requisition dan purchase order adalah 2 dokumen yang sama pentingnya di dalam kegiatan pembelian perusahaan. Namun, tak sedikit yang masih bingung tentang apa itu purchase requisition dan perbedaannya dengan purchase order.
Apa itu purchasing? Purchasing adalah proses pembelian (termasuk di dalam lingkup proses procurement) yang membutuhkan purchase order dan purchase requisition. Ya, meskipun kerap disamakan dan berhubungan satu sama lain, tetapi purchase order dan purchase requisition sebenarnya memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda.
Purchase requisition adalah dokumen permohonan pembelian yang dibuat oleh masing-masing divisi dalam perusahaan sebelum membeli barang dan/atau jasa yang dibutuhkan. Terkadang dokumen ini disebut sebagai purchase request.
Disebut juga sebagai PR, dokumen ini umumnya dikirim divisi yang meminta pembelian barang dan/atau jasa kepada divisi keuangan untuk disetujui lalu baru dikirimkan ke divisi pembelian. Namun, ada juga perusahaan yang menerapkan pengiriman PR langsung ke divisi pembelian dengan mekanisme approval.
Dengan adanya PR sebagai dokumen internal, anggaran pembelian bisa dikendalikan agar tidak melampaui batas. Barang yang dibeli pun bisa dipantau sebagai aset perusahaan.
Selain itu, pembuatan PR juga dapat mencegah penipuan di dalam pembelian barang dan/atau jasa, seperti menaikkan harga demi keuntungan pribadi atau pembelian barang di dalam jumlah yang berlebihan. Hal-hal semacam itu tentu dapat merugikan perusahaan.
Komponen yang harus ada di purchase requisition antara lain:
Setelah mengenal purchase requisition, kini saatnya untuk mengenal pengertian purchase order. Pengertian purchase order (PO) adalah dokumen penting yang dibuat pembeli untuk memesan barang dan/atau jasa yang dijual oleh vendor (penjual) tertentu setelah mendapat otorisasi dari manajer terkait.
PO juga dapat diartikan sebagai kontrak yang membentuk kesepakatan di antara penjual dan pembeli tentang rincian barang yang hendak dibeli. Komponen yang harus ada di purchase order, antara lain:
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan dua dokumen ini terletak pada fungsi dan waktu pembuatannya. Berikut ini rangkumannya:
Purchase requisition dan purchase order adalah dua dokumen yang berbeda. Purchase requisition merupakan dokumen internal, sedangkan purchase order merupakan dokumen eksternal.
Meski begitu, keduanya saling berkaitan. Purchase requisition menjadi landasan untuk pembuatan purchase order sebagai dokumen pemesanan kepada vendor.
Baca juga: Apa Itu e-Procurement dan Manfaatnya untuk Perusahaan?
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…