Kata invoice tentu tak asing lagi di telinga para pekerja dan pebisnis. Usai bertransaksi secara kredit, pembeli umumnya akan mendapatkan invoice. Namun, apa itu invoice?
Invoice sendiri berperan sebagai elemen yang amat penting di dalam pengendalian dan audit internal akuntansi. Jadi, tak heran jika invoice harus dibuat dengan secermat dan seakurat mungkin.
Mengutip laman Investopedia, invoice adalah dokumen komersial yang mencatat transaksi antara pembeli dan penjual, seperti kertas tanda terima dari toko fisik atau ringkasan pembelian online dari toko online.
Invoice diperuntukkan bagi transaksi jual beli yang dilakukan secara kredit. Oleh karena itu, di dalam invoice umumnya akan tertera metode pembayaran dan berbagai ketentuan, seperti diskon, denda, dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri, invoice disebut sebagai faktur atau tagihan. Berdasarkan KBBI, faktur adalah daftar barang kiriman yang dilengkapi keterangan nama, jumlah, dan harga yang harus dibayar. Sementara tagihan adalah uang dan sebagainya yang harus ditagih.
Sebagai elemen yang sangat penting invoice tentu memiliki sejumlah manfaat, yaitu:
Berdasarkan penggunaannya, ada 3 jenis invoice yang bisa diterbitkan untuk transaksi perusahaan, yakni:
Dapat ditemukan di dalam transaksi jual beli sehari-hari dengan tampilan data yang ringkas, invoice ini memuat informasi rinci terkait barang yang dipesan, harga per barang, dan total harga yang harus dibayarkan pembeli.
Jenis invoice ini hanya akan diterbitkan untuk transaksi perdagangan berskala internasional, yakni ekspor-impor.
Untuk melakukan perdagangan internasional dan menerbitkan invoice konsuler, invoice ini harus disahkan oleh negara pembeli yang menerima impor dan disertai bukti dari kedutaan negara asal yang mengekspor (penjual) barang itu.
Invoice proforma adalah invoice yang dikirimkan secara bertahap, karena barang yang dipesan pun dikirim secara bertahap. Meski begitu, penjual tetap harus mencantumkan nama, jenis, harga barang, dan biaya pengiriman yang sesuai.
Invoice proforma ini berperan sebagai bukti sementara. Setelah penjual mengirim semua barang yang dipesan, maka penjual harus mengganti invoice proforma sebelumnya menjadi invoice biasa.
Setiap perusahaan memiliki komponen dan bahkan template invoice sesuai kebutuhan masing-masing. Namun, invoice yang baik umumnya mencantumkan komponen di bawah ini:
Sederhananya, invoice adalah dokumen yang mencatat transaksi kredit antara penjual dan pembeli. Dokumen ini dilengkapi dengan nama, jenis, jumlah barang, total harga, ketentuan pembayaran, dan metode pembayaran.
Tak hanya penjual, pembeli pun wajib memastikan keabsahan invoice yang diterbitkan dengan mengecek kembali data di dalamnya. Jika kurang jelas, maka pembeli bisa langsung bertanya kepada penjual.
Jika Anda membutuhkan aplikasi untuk membuat invoice yang terintegrasi, maka ERP iDempiere jawabannya. Selain dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan dan keunikan bisnis, aplikasi ERP iDempiere juga dapat diandalkan untuk three-way matching.
Berbasis web, ERP iDempiere dapat diakses dari mana saja. Tak perlu khawatir terkait keamanannya, karena ERP iDempiere diinstal di Infrastructure-as-a-Service Cloud yang aman dan terpercaya, yakni Amazon Web Services. Untuk informasi lebih lanjut terkait ERP iDempiere, silakan hubungi Kosta Consulting di nomor 0821-2228-2266.
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…