Penyusunan laporan keuangan terkadang terkendala karena kompleksitas transaksi yang berjalan. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan chart of account. Pahami apa itu chart of account di bawah ini.
Chart of account alias COA memiliki banyak nama di dalam bahasa Indonesia. Mulai dari bagan akun, daftar perkiraan, hingga daftar rekening. Ada berbagai jenis COA yang bisa digunakan sesuai kebutuhan perusahaan.
Apa Itu Chart of Account?
Chart of account adalah bagan yang terbentuk dari rangkaian kode-kode yang diatur dan disusun secara sistematis di dalam struktur tertentu. COA memuat 2 unsur, yaitu: nama akun (accounts name) dan kode akun (account code).
Nama akun secara umum terbagi sebagai berikut:
1. Aktiva:
- Kas Besar
- Kas Kecil
- Bank
- Persediaan
- Piutang Dagang
2. Utang:
- Utang Usaha
- Utank Bank
- Biaya yang Wajib Dibayar
- Pajak yang Wajib Dibayar
3. Penghasilan:
- Penghasilan
- Retur Penjualan
4. Modal:
- Laba Ditahan
- Saham Umum
- Saham Terpilih
5. Biaya:
- Biaya Pajak Penghasilan
- Harga Pokok Penjualan
- Biaya Peralatan
- Gaji Karyawan
Kode akun dapat terdiri dari angka, huruf, atau perpaduan angka dan huruf yang sistematis dan mudah dipahami. Kode dan nama akun bermanfaat untuk mengelompokkan, mencatat, melaporkan, setiap transaksi perusahaan dengan sistematis.
Manfaat Chart of Account
Chart of account harus dibuat secara unik, yang berarti: 1 kode hanya berlaku untuk 1 akun saja. Pembuatan chart of account tentu memberi banyak manfaat bagi divisi akuntansi perusahaan Anda, di antaranya:
- Membuat penyusunan laporan jadi lebih rapi.
- Memudahkan pengelolaan, perbandingan, dan analisis data dengan tepat untuk digunakan di dalam pengambilan keputusan.
- Memudahkan pembacaan laporan keuangan.
- Membantu penyesuaian berbagai data yang telah mengalami perubahan akibat transaksi tambahan atau kesalahan yang terjadi.
- Meningkatkan kontrol pencatatan.
Jenis Kode Chart of Account
Kode chart of account bisa terdiri dari kumpulan angka, kumpulan huruf, maupun perpaduan keduanya. Berikut ini penjelasannya:
Angka
COA yang disusun dengan angka umumnya diurutkan mulai dari angka terkecil untuk satu akun umum hingga angka besar untuk akun khusus. Jadi, semakin besar angkanya, maka semakin khusus akun tersebut.
Contoh:
- 1001 untuk Kas Besar
- 1002 untuk Kas Kecil
- 1003 untuk Persediaan
- 1004 untuk Piutang Dagang
Huruf
Kode huruf umumnya digunakan sebagai singkatan dari nama pemasok, bank, atau wilayah. Namun, beberapa perusahaan juga menggunakan COA dengan kode huruf, contohnya:
- KSB: Kas Besar
- KSK: Kas Kecil
- PSD: Persediaan
- PD: Piutang Dagang
Perpaduan Angka dan Huruf
Ketika simbol huruf telah digunakan untuk nama kode wilayah, nama pemasok, nama perusahaan, nama bank, atau nama pelanggan, tetapi kode masih memerlukan divisi lebih lanjut untuk menjadi jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat, simbol campuran huruf dan angka akan sangat berguna.
Contoh:
- KSB01: Kas Besar Umum
- KSB02: Kas Besar Khusus
- PD01: Piutang Dagang Lunas
- PD02: Piutang Dagang Tertunggak
Kesimpulan
Melalui penggunaan chart of account, Anda bisa mengelola dan memantau laporan keuangan dengan lebih mudah. Cukup dengan melihat kode angka atau hurufnya saja, Anda bisa tahu akun apa itu.
Meski begitu, proses pembuatan dan penulisan COA ini kadang menyita banyak waktu dan tenaga, terlebih jika transaksinya sudah banyak. Untuk memudahkannya, gunakan aplikasi ERP iDempiere. Modul finance & accounting dari ERP iDempiere dapat secara otomatis mengelompokkan setiap transaksi sesuai jenis akun dan laporan keuangan yang diinginkan.
Selain modul ERP keuangan, iDempiere juga menyediakan berbagai modul lain, seperti inventory, warehouse, supply chain, dan lain sebagainya, yang terintegrasi satu sama lain. Tak hanya itu, ERP yang diinstal di Amazon Web Services ini juga dapat dikustomisasi sesuai keunikan proses bisnis perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut tentang ERP iDempiere, silakan hubungi Kosta Consulting di nomor 0821-2228-2266.