Saat ini, banyak organisasi yang mempertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak ERP (Enterprise Resource Planning) untuk membantu memudahkan pengelolaan bisnis mereka. Namun, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah ERP on premise (yang diinstall di server lokal organisasi) sebanding dengan harganya dibandingkan dengan alternatif seperti ERP cloud (yang di-host oleh penyedia layanan). Dalam artikel ini, kita akan melakukan analisis ROI (Return on Investment) untuk membantu organisasi memutuskan apakah ERP on premise sesuai dengan kebutuhan mereka.
Apa itu ERP On Premise?
ERP On Premise adalah perangkat lunak yang diinstal pada server lokal organisasi dan dioperasikan oleh IT internal organisasi. Organisasi bertanggung jawab atas manajemen dan pemeliharaan sistem ERP, serta pengelolaan infrastruktur IT yang diperlukan untuk menjalankan perangkat lunak tersebut. ERP on premise memberikan kontrol penuh pada organisasi atas sistem mereka, termasuk integrasi dengan aplikasi dan sistem yang ada.
Keuntungan dan Kerugian ERP On Premise
Keuntungan
- Kontrol penuh atas sistem: Dalam model ERP on premise, organisasi memiliki kendali penuh atas sistem mereka dan dapat mengaturnya sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Integrasi dengan sistem yang sudah ada: ERP on premise dapat diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada di organisasi, seperti sistem akuntansi dan manufaktur.
- Keamanan data: Dalam model on premise, data disimpan di server lokal organisasi, sehingga dapat lebih terjamin keamanannya.
Kerugian
- Biaya investasi awal yang tinggi: Implementasi dan pemeliharaan ERP on premise memerlukan biaya investasi awal yang besar, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dan tenaga kerja IT.
- Biaya pemeliharaan yang tinggi: ERP on premise memerlukan pemeliharaan yang teratur, yang dapat mengakibatkan biaya operasional yang tinggi.
- Keterbatasan akses: ERP on premise hanya dapat diakses melalui jaringan lokal organisasi, sehingga tidak cocok untuk organisasi yang memiliki banyak cabang atau karyawan yang bekerja dari jarak jauh.
Apa itu ROI (Return on Investment)?
ROI adalah ukuran keuntungan yang dihasilkan oleh investasi dibandingkan dengan biaya investasi itu sendiri. ROI dapat digunakan untuk mengukur efektivitas investasi, dan dapat membantu organisasi memutuskan apakah investasi tersebut sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Menghitung ROI untuk ERP On Premise
Untuk menghitung ROI untuk ERP On Premise, kita harus memperhitungkan biaya investasi awal, biaya operasional, dan manfaat yang diharapkan dari sistem. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung ROI untuk ERP On Premise:
1. Hitung biaya investasi awal
- Biaya perangkat keras: termasuk server dan perangkat jaringan yang dibutuhkan untuk menjalankan ERP On Premise.
- Biaya perangkat lunak: biaya
- Biaya implementasi: biaya konsultasi, pelatihan, dan integrasi yang dibutuhkan untuk memasang sistem.
- Biaya tenaga kerja: biaya yang dikeluarkan untuk menggaji karyawan yang bertanggung jawab atas implementasi dan pemeliharaan sistem.
2. Hitung biaya operasional tahunan
- Biaya pemeliharaan: biaya untuk pemeliharaan dan dukungan teknis untuk sistem ERP.
- Biaya lisensi: biaya untuk memperbaharui lisensi perangkat lunak dan memperbaharui sistem operasi.
3. Hitung manfaat yang diharapkan
- Meningkatkan efisiensi: ERP On Premise dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk mempekerjakan karyawan tambahan.
- Meningkatkan akurasi data: Dengan ERP On Premise, organisasi dapat mengurangi kesalahan manusia dalam mengelola data, yang dapat menghasilkan biaya tambahan untuk mengoreksi kesalahan tersebut.
- Meningkatkan pengambilan keputusan: ERP On Premise dapat memberikan informasi yang akurat dan real-time, yang dapat membantu organisasi membuat keputusan yang lebih baik.
4. Hitung ROI
Setelah menghitung biaya investasi awal, biaya operasional tahunan, dan manfaat yang diharapkan, ROI dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: ROI = ((manfaat yang diharapkan – biaya investasi awal) / biaya investasi awal) x 100%
Kesimpulan
Meskipun ERP On Premise memiliki biaya investasi awal yang tinggi dan biaya operasional tahunan yang terus meningkat, model ini dapat memberikan keuntungan seperti kontrol penuh atas sistem, integrasi yang mudah dengan sistem yang sudah ada, dan keamanan data yang lebih terjamin. Namun, organisasi harus mempertimbangkan manfaat yang diharapkan dari sistem dan memastikan bahwa ROI sebanding dengan biaya investasi awal dan biaya operasional tahunan. Penting juga untuk memahami Cara Memaksimalkan Penggunaan ERP On Premise untuk memperoleh hasil yang lebih optimal.
Silakan hubungi Kosta Consulting yang berpengalaman lebih dari 10 tahun dibidang implementasi erp iDempiere pada nomor telepon/whatssap 0821-2228-2266 atau email sales@kosta-consulting.com.
FAQ
- Apa itu ERP On Premise? ERP On Premise adalah perangkat lunak yang diinstal pada server lokal organisasi dan dioperasikan oleh IT internal organisasi.
- Apa keuntungan dan kerugian ERP On Premise? Keuntungan ERP On Premise termasuk kontrol penuh atas sistem dan integrasi dengan sistem yang sudah ada, sedangkan kerugian termasuk biaya investasi awal yang tinggi dan biaya pemeliharaan yang tinggi.
- Apa itu ROI? ROI adalah ukuran keuntungan yang dihasilkan oleh investasi dibandingkan dengan biaya investasi itu sendiri.
- Bagaimana cara menghitung ROI untuk ERP On Premise? Untuk menghitung ROI untuk ERP On Premise, kita harus memperhitungkan biaya investasi awal, biaya operasional, dan manfaat yang diharapkan dari sistem.
- Apakah ERP On Premise sebanding dengan harganya? Organisasi harus mempertimbangkan manfaat yang diharapkan dari sistem dan memastikan bahwa ROI sebanding dengan biaya investasi awal dan biaya operasional tahunan.