Keberhasilan seorang karyawan dinilai dari kinerjanya, sehingga setiap perusahaan membutuhkan alat ukur kinerja karyawan yang akurat. Berdasarkan KBBI, kinerja adalah prestasi yang diperlihatkan. Suatu pencapaian dapat disebut sebagai kinerja jika hal itu bisa mewujudkan tujuan yang selaras dengan visi dan misi perusahaan.
Alat ukur kinerja yang tepat dapat membantu para pemimpin untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja setiap individu. Alat ukur kinerja juga memudahkan para pemimpin untuk melakukan penyesuaian terhadap rencana kerja yang telah disusun dengan kondisi terkini.
Setiap pengukuran kinerja berfungsi untuk mengarahkan, membatasi, dan mengubah perilaku serta kinerja para karyawan. Maka dari itu, para pemimpin harus memahami cara menentukan alat ukur kinerja yang tepat.
Kesalahan yang umum terjadi saat menetapkan pengukuran ini adalah terlalu berlebihannya alat ukur kinerja yang dibuat. Hal ini menjadi beban bagi setiap karyawan dan akhirnya menimbulkan stres kerja yang berujung pada burnout dan menurunnya produktivitas.
Lantas, bagaimana cara menentukan alat ukur kinerja yang tepat? Ada 4 cara untuk menentukannya, yaitu:
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan elemen yang akan diukur secara spesifik. Umumnya elemen yang diukur berkaitan dengan efisiensi dan profitabilitas.
Setiap divisi memiliki faktor kunci yang menentukan keberhasilannya. Nah, para pemimpin perlu mengidentifikasi berbagai faktor itu sebagai alat ukur kinerja dan mencari indikator yang menentukan keberhasilan atau kegagalan di dalam mencapainya.
Setelah para pemimpin memahami elemen apa saja yang perlu diukur, maka mereka perlu membuat tolak ukur yang jelas agar bisa melakukan pengukuran dengan rinci dan kritis. Dengan tolak ukur yang jelas, maka para karyawan pun akan semakin mampu untuk percaya kepada para pemimpin mereka.
Dengan tolak ukur yang jelas, para pemimpin juga mampu membandingkan kinerja karyawan di masa kini dengan dokumentasi kinerja pada periode-periode sebelumnya.
Para pemimpin juga perlu menentukan seberapa sering pengukuran kinerja akan dilakukan. Dengan frekuensi pengukuran kinerja yang tepat, para pemimpin akan tahu kapan mereka harus mengukur kinerja karyawan dan kapan mereka harus mengabaikan informasi tidak penting yang mungkin saja datang menghampiri.
Dengan pengukuran kinerja yang spesifik, para pemimpin akan mampu mengukur kinerja seluruh divisi, sehingga dapat menciptakan hasil evaluasi yang efektif dan korektif. Hal ini tentunya juga membantu para karyawan untuk menyempurnakan kinerja mereka dan jadi pribadi yang lebih bersemangat serta produktif.
Pengukuran kinerja karyawan sangat dibutuhkan untuk mengarahkan, membatasi, dan mengubah perilaku serta kinerja para karyawan. Dengan alat ukur kinerja yang tepat, para pemimpin bisa mengevaluasi kinerja para karyawan dan dapat mengarahkan mereka untuk bekerja dengan lebih baik lagi.
Software HRIS dari ERP iDempiere dapat dikonfigurasi untuk menyediakan alat ukur kinerja karyawan yang tepat sesuai kebutuhan setiap perusahaan. Selain untuk mengukur kinerja, software HRIS ini juga dapat mempermudah proses administrasi, penggajian, absensi, cuti, dan lain sebagainya. Untuk informasi lebih lanjut tentang software ERP iDempiere, silakan hubungi Kosta Consulting di nomor 0821-2228-2266.
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…