Akuntansi persediaan atau yang dikenal juga sebagai inventory accounting dibutuhkan oleh setiap perusahaan dagang untuk mencatat dan menghitung persediaan dengan tepat agar tidak merugi.
Persediaan yang terlalu banyak maupun terlalu sedikit sama-sama berdampak buruk terhadap aktivitas bisnis perusahaan dagang. Penerapan akuntansi persediaan dapat membantu perusahaan untuk menentukan jumlah persediaan yang tepat.
Berdasarkan PSAK No. 14 Tahun 2015, persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha, diproduksi, atau sebagai perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Sederhananya, persediaan adalah bagian dari aset lancar yang dapat digunakan untuk memproduksi suatu barang atau langsung dijual. Dengan demikian, akuntansi persediaan adalah pencatatan dan penilaian persediaan yang belum dijual oleh perusahaan kepada konsumen.
Pencatatan dan penilaian persediaan umumnya berhubungan dengan aktivitas penjualan, pembelian, serta pengembalian (return) barang. Sehingga manfaat akuntansi persediaan bagi perusahaan dagang secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pencatatan akuntansi keluar masuknya persediaan dapat dilakukan dengan 2 metode, yakni:
Pada metode pencatatan persediaan periodik, akun persediaan diperbarui pada periode tertentu saja, seperti pada hari terakhir dari suatu tahun buku. Sepanjang tahun, pembelian barang akan dicatat di dalam akun buku besar sementara dengan akun Pembelian.
Pada akhir tahun, biaya persediaan akhir akan dihitung dan saldo akun Persediaan akan disesuaikan dengan jumlah tersebut. Dengan menggunakan metode periodik, maka jumlah yang muncul di akun buku besar Persediaan tidak diperbarui saat ada pembelian atau penjualan barang, sehingga tidak ada akun HPP yang diperbarui saat terjadi penjualan barang.
Pada metode pencatatan persediaan perpetual, akun Persediaan akan senantiasa diperbarui. Dengan demikian, saldo di akun Persediaan akan bertambah sebesar harga pokok barang yang dibeli dan akan berkurang sebesar harga pokok penjualan (HPP). Maka dari itu, saldo di akun Persediaan harus mencerminkan biaya dari barang yang tersedia.
Dengan menggunakan metode perpetual, akun Pembelian tak perlu digunakan, karena akun Persediaan akan terus diperbarui sesuai setiap pembelian dan penjualan. Penjualan barang akan menghasilkan jurnal untuk mencatat nominal penjualan dan kas atau piutang.
Beberapa perusahaan tetap melakukan perhitungan fisik atas semua barang yang ada setahun sekali dan menyesuaikannya dengan catatan perpetual. Jika Anda menemukan perbedaan saldo antara jumlah persediaan dan perhitungan fisik, maka buatlah ayat jurnal terpisah untuk menyesuaikan jumlah persediaan tersebut.
Jika metode pencatatan persediaan berguna untuk menghitung keluar masuknya persediaan, maka lain halnya dengan metode penilaian persediaan yang digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan. Ada 3 metode untuk menghitungnya, yaitu:
Nilai HPP pada metode ini menggunakan nilai persediaan dari barang yang pertama masuk ke gudang. Dengan demikian, saldo persediaan yang tercatat pada neraca adalah nilai persediaan yang masuk terakhir.
Sebaliknya, pada metode LIFO, nilai HPP menggunakan nilai dari barang yang masuk terakhir. Dengan demikian, saldo nilai persediaan nantinya akan menggunakan harga barang yang dibeli terlebih dahulu.
Jika kedua metode penilaian persediaan di atas menghitung HPP berdasarkan keluar masuknya barang, maka lain halnya dengan average cost. Pada metode ini, semua barang yang siap dijual memiliki harga yang sama. Dengan demikian, HPP-nya dihitung menggunakan rata-rata harga pembelian semua barang, kemudian dibagi dengan jumlah semua barang.
Persediaan adalah aset penting perusahaan dagang yang tergolong sebagai aktiva atau aset lancar. Wujudnya bisa berupa barang jadi untuk dijual, barang setengah jadi untuk diproduksi, atau bahan baku yang akan diproduksi atau digunakan dalam pemberian jasa.
Akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat dan menilai setiap mutasi dan jenis persediaan di suatu perusahaan. Pencatatannya bisa dilakukan dengan metode perpetual atau fisik. Sedangkan penilaiannya bisa dilakukan dengan metode FIFO, LIFO, atau average cost.
Agar terhindar dari risiko human error dalam pencatatan dan penilaian tersebut, Anda dapat menggunakan software ERP yang mampu mengotomatisasinya serta mengintegrasikan modul ERP akuntansi dengan inventaris, yaitu ERP iDempiere.
Software ERP ini dapat diinstal di server perusahaan (on-premise) atau di cloud terpercaya, yaitu: Amazon Web Services. Untuk menggunakannya, Anda tak perlu membayar lisensi per pengguna, sehingga dapat digunakan tanpa batasan pengguna (unlimited user).
Selain itu, iDempiere juga bisa dikonfigurasi sesuai kebutuhan dan keunikan proses bisnis perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut terkait implementasi ERP iDempiere, silakan hubungi Kosta Consulting di nomor 0821-2228-2266.
PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang populer di kalangan developer.…
Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perusahaan memerlukan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk…
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sebuah solusi perangkat lunak yang menyediakan platform terpadu…
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengelola semua…
Dalam dunia bisnis modern, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi informasi…
Dalam era digital saat ini, tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa perangkat lunak terpadu…